Reporter: Gloria Fransisca | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengaku memberikan perhatian lebih pada pemenuhan fasilitas Pemilihan Umum (Pemilu) di daerah-daerah yang minim akses (7/4) serta pelaksanaan Pemilu di luar negeri.
KPU mengklaim, dalam menjalankan tugas menjelang pemilu, selalu menomorsatukan daerah-daerah terpencil untuk memenuhi aspek kebutuhan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dibandingkan di perkotaan.
Tak heran jika dalam proses pemenuhan di daerah perkotaan hanya membutuhkan waktu yang singkat dalam proses pemenuhannya.
“Cara ini terbilang efektif dengan memprioritaskan. Kekurangan yang dimungkinkan selama proses pemenuhan ini karena kerusakan pada proses pengiriman baik di laut maupun darat. Kedua, monitoring yang dilakukan tidak sempurna," ungkap Ketua KPU, Husni Kamil Manik.
Posisi logistik Pemilu, diakui Husni, sudah dalam proses pengiriman di setiap tempat atau TPS hanya tinggal menunggu proses penerimaan dan pelaksanaan kelak.
Husni mengimbau, bantuan dari TNI dan Polri dalam proses pengiriman logistik, yakni dalam bentuk ketersediaan alat transportasi dan pengamanan.
Husni pun menegaskan, sebanyak 130 perwakilan Indonesia di luar negeri dalam proses pelaksanaan Pemilu sudah mengerjakan tugasnya dengan baik berkat kebijakan baru.
"Kami buat kebijakan 2014 ini yang memudahkan yakni dengan pelayanan dropbox, dimana kotak suara dan perlengkapan diantarkan ke titik berkumpulnya warga negara Indonesa di luar negeri. Mudah-mudahan ini efektif," ujar Husni.
Tanggal 15 April nanti, penghitungan suara oleh PPLN akan selesai dan KPU segera melakukan evaluasi pemilu di luar negeri. Hal ini agar penyelenggaraan dan celah-celah kecurangan pada Pileg tidak terjadi di Pilpres nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News