kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KPK tahan Hartarti untuk penyidikan


Rabu, 12 September 2012 / 18:36 WIB
KPK tahan Hartarti untuk penyidikan
ILUSTRASI. Diet Pisang Ampuh Turunkan Berat Badan 4 Kg selama Seminggu


Sumber: Tribunnews | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pemilik PT. Hardaya Inti Plantation, Hartati Murdaya langsung di tahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Rabu (12/9/2012) petang. Dengan mengenakan baju tahanan, Hartati keluar dengan kursi rodanya.

Istri pengusaha taipan Hardaya Poo tersebut keluar sekitar pukul 18.25 WIB. Sejumlah kerabat dan kolega Hartati pun menyambutnya keluar dari kantor KPK.

Sementara itu, Juru Bicara KPK, Johan Budi mengatakan, Hartati ditahan di Rumah Tahanan Kelas I Jakarta Timur cabang KPK, selama 20 hari pertama. Hal itu dilakukan guna kepentingan penyidikan. "SHM, dititipkan selama 20 hari pertama di Rutan KPK," kata Johan Budi.

Seperti diketahui, KPK menetapkan Hartati sebagai tersangka atas dugaan menyuap Bupati Buol, Amran Batalipu. Pemberian suap tersebut diduga terkait kepengurusan hak guna usaha perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Bukal, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah.

Hartati pun terancam hukuman lima tahun penjara. Dalam kasus ini, KPK juga sudah menetapkan Bupati Amran dan dua anak buah Hartati, yakni Yani Anshori dan Gondo Sudjono sebagai tersangka. Adapun Yani dan Gondo masih menjalani proses persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

TRIBUNNEWS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×