kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

KPK kritik Polri, Polri angkat topi pada KPK


Rabu, 11 Desember 2013 / 18:32 WIB
KPK kritik Polri, Polri angkat topi pada KPK
ILUSTRASI. Smartphone anyar Oppo. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/nym.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) saling mengomentari dalam diskusi buku "Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan" di acara Pekan Antikorupsi 2013 di Jakarta, Rabu (11/12/2013). Ketua KPK Abraham Samad mengkritik lembaga Polri yang dinilainya hingga saat ini masih dikotori oleh korupsi di berbagai lini. Sebaliknya, Wakapolri Komjen Oegroseno malah memuji lembaga antikorupsi itu.

Dalam kritikannya, Abraham menilai saat ini sangat sulit mencari sosok polisi yang bersih seperti Hoegeng. Dia menilai, Polri sudah dikotori oleh korupsi di berbagai lini sehingga sulit dibenahi.

"Kalau mau dibenahi, kita harus mulai dari sistemnya dulu. Ubah sistem di tubuh Polri ini," ujarnya dalam diskusi yang diselenggarakan Kompas itu.

Menurutnya, sistem yang ada di tubuh Polri saat ini sangat tidak mendukung seorang polisi dapat berlaku bersih. Dia mengaku pernah bicara dengan seorang polisi, yang sangat ingin menghindari hal-hal berbau korupsi.

"Tapi itu tidak bisa dia lakukan, karena dia harus menyetor terus kepada atasannya," lanjut Abraham.

Setelah sistem, lanjutnya, perbaikan juga harus mengarah kepada pemimpin yang menjalankan sistem itu. Menurutnya, dibutuhkan seorang pemimpin yang baik untuk menjalankan sistem yang baik. Jika tidak, maka sistem tersebut bisa jadi rusak.

"Jadi pemimpin ini juga harus berbuat baik, harus mencontohkan kepada bawahannya. Karena kalau pemimpinnya saja sudah 86, bawahannya juga pasti ikut 86," kata Abraham.

Setelah Abraham selesai melontarkan kritiknya itu, giliran Oegroseno yang mendapat jatah bicara. Dia pun tidak mengajukan protes dan menerima dengan lapang dada kritik Abraham itu. Dia juga setuju bahwa Polri saat ini masih butuh banyak pembenahan.

"Memang saat ini mana ada yang sama dengan Pak Hoegeng, memang sangat sulit dicari sosok seperti itu," ujarnya.

Setelah itu, dia pun melontarkan pujiannya terhadap KPK. Menurutnya, KPK adalah lembaga yang sukses menangkap berbagai jenis koruptor. KPK, menurutnya melakukan pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu.

"Siapa yang enggak ditangkap oleh KPK ini. Kita harus angkat topi untuk KPK," ujar Oegroseno. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×