Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nampaknya akan mulai mendalami lebih serius kasus dugaan korupsi dalam proses pemberian dana talangan (Bailout) kepada Bank Century. Juru bicara KPK, Johan Budi mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini.
Sejak KPK menerima berkas hasil audit dari Badan pemeriksa keuangan, hingga saat ini belum satu orang pun yang telah diperiksa. Johan beralasan, hingga saat ini pihaknya masih kesulitan untuk mengurai perkara ini. "Pihak pimpinan KPK serius menangani kasus ini," kata Johan.
Bahkan, menurut Johan KPK juga sudah menggelar ekspose untuk kasus yang terjadi pada tahun 2008 ini. Ekspose tersebut dilakukan KPK pada hari Jumat (10/2) lalu di gedung KPK. Namun, Johan enggan membeberkan hasil ekspose tersebut. Dia beralasan hasil ekspose masih didalami oleh penyidik dan pimpinan KPK.
Untuk mengungkap kasus tersebut Johan mengaku, KPK tidak akan sendirian. "Pimpinan sudah setuju untuk menggandeng pihak lain dari luar KPK," ujar Johan.
Adapun pihak independen yang dimaksud Johan antara lain berasal dari kalangan perbankan. Digandengnya ahli perbankan ini bertujuan agar penyidik mengetahui posisi kasus ini, serta jelas di mana kekeliruan yang telah terjadi.
Pasalnya, kasus ini erat kaitannya dengan praktek perbankan. Seperti kita ketahui, kasus ini bermula ketika Bank Century mulai collapse di tahun 2008 silam. Kemudian, supaya bank swasta tersebut tidak bangkrut, pemerintah menyuntikkan dana segar sebanyak Rp 6,7 triliun.
Johan juga berani menjamin, kalau ahli perbankan yang akan dilibatkan dalam pembahasan kasus Bank Century tersebut, merupakan orang-orang yang netral dan independen.
Sementara itu, salah satu tim pengawas Century, Akbar Faisal berharap pengungkapan kasus Century ini bisa lebih serius lagi. Pasalnya, kasus ini bukanlah kasus baru, sehingga pendalamannya juga dilakukan bukan kali ini saja.
Selain itu, menurut politisi asal partai Hanura ini kasus Century sudah jelas. Siapa saja yang diduga terlibat menurutnya sudah bisa dilihat dengan membaca hasil audit yang dilakukan oleh BPK. "Selain itu, hasil rekomendasi timwas Century juga kira sudah jelas, merugikan keuangan negara," kata Akbar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News