CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Korsel menyudahi pencarian AirAsia QZ8501


Senin, 12 Januari 2015 / 06:12 WIB
Korsel menyudahi pencarian AirAsia QZ8501
ILUSTRASI. Robert Kiyosaki bilang, tidak ada orang yang benar-benar kaya bekerja demi uang.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan, pihaknya kembali mengurangi bantuan dari negara asing dalam pencarian AirAsia QZ8501 di perairan Selat Karimata.

Ia menambahkan, bantuan dari Korea Selatan yaitu pesawat P3C Orion akan dikurangi dan besok kembali ke negaranya. "Untuk kekuatan udara, besok kita kurangi lagi yaitu pesawat P3C Orion dari Korsel, akan kita kembalikan dari mission area," ujar Soelistyo di Gedung Basarnas, Jakarta, Minggu (11/1).

Sebelumnya, Basarnas telah mengurangi bantuan kapal dari Jepang dan Rusia setelah dilakukan evaluasi dari Basarnas dan timsar gabungan.

Soelistyo mengatakan, pengurangan kekuatan bantuan dilakukan agar pencarian lebih efisien karena wilayah pencarian makin mengerucut ke wilayah prioritas kedua tambahan. "Kemampuan bisa kita hitung, kemampuan kapal masing-masing kita perlukan yang paling penting, 'oh ini perlu, yang ini sudah cukup'. Kelebihan nanti kita kembalikan," kata Soelistyo.

Sementara ini, kata Soelistyo, Basarnas masih mempertahankan kapal USS Fortworth dalam misi pencarian karena kapal tersebut memiliki sistem yang canggih untuk bekerja efektif di wilayah prioritas kedua tambahan.

Selain USS Fortworth, ia pun masih mempertahankan bantuan dari dua kapal Singapura, dua kapal Malaysia, dan satu kapal Tiongkok. "Kami masih butuh kemampuan sistem yang ada di kapal itu. Kalau dia menemukan, dia bisa langsung confirm dengan alatnya dia sehingga mengurangi tugas kita,' ujar Soelistyo. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×