Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terbatasnya ruang fiskal pemerintah untuk menangani penyebaran Covid-19 dan dampak yang ditimbulkan pandemi terhadap ekonomi mendorong kalangan pelaku usaha turun tangan.
Keterlibatan kelompok pengusaha membantu pemerintah dalam pengadaan vaksin dan kegiatan vaksinasi, penyediaan perangkat tes Covid-19, serta berbagai perlengkapan untuk petugas medis diharapkan dapat mempercepat penanganan Covid-19.
Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane mengatakan bantuan dari kalangan pengusaha akan meringankan beban pemerintah untuk menangani dampak dari pandemi Covid-19.
Terlebih, belanja negara sejak tahun lalu cukup membengkak, sedangkan penerimaan pajak masih cukup tertekan sehingga defisit anggaran berisiko melebar.
Baca Juga: Syarat penerbangan diperlonggar, penumpang pesawat terbang tak wajib PCR
"Boleh saja swasta ikut berperan, asalkan jangan mengganggu program pemerintah," kata Masdalina dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Selasa (2/11).
Menurutnya, hal terpenting yang perlu dilakukan saat ini adalah mempercepat penanganan pandemi Covid-19, dan tidak mempersoalkan berbagai substansi yang justru kontraproduktif.
Terlepas siapa pihak yang terlibat, dia bilang, saat ini memang mendesak untuk mengakhiri wabah virus corona.
Di sisi lain, keterlibatan sejumlah pebisnis yang mendirikan Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) Lab pada tahun lalu yang dijadikan sebagai kendaraan untuk membantu pemerintah mempercepat penanganan Covid-19 juga patut diapresiasi.
Direktur GSI Lab Aditya menjelaskan, GSI Lab yang diinisiasi sejumlah pengusaha merupakan inisiatif kewirausahaan sosial dan pelopor aksi solidaritas untuk mendukung pemerintah memberikan layanan kesehatan genomik berkualitas kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“Kami berkomitmen memberikan layanan pengujian PCR dengan presisi handal dan kecepatan tinggi sesuai dengan ketentuan pemerintah. Visi kami meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan layanan genomik dan molekuler yang cepat, berkapasitas besar dan berkualitas tinggi, yang terhubung dengan data epidemiologis dan sistem informasi digital,” jelas Aditya.
Baca Juga: Dapat izin BPOM, ini efek samping vaksin Covid-19 Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun
Menurut Aditya, sebagai wujud komitmen dari kewirausahaan sosial ini, maka GSI Lab, melalui program sosial #SwabAndSaveIndonesia, hingga saat ini terus melakukan PCR swab gratis kepada masyarakat Indonesia yang membutuhkan, yakni masyarakat kurang mampu dan petugas garda terdepan (frontliners) yang memiliki resiko tinggi terpapar.
Selain itu, GSI Lab juga memiliki program sosial #SolidaritySequence yang aktif membantu Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dalam melakukan test Whole Genome Sequencing (WGS) gratis, guna mendeteksi dan melakukan surveillance terhadap varian-varian SARS-CoV-2 yang beredar di Provinsi DKI Jakarta dan di seluruh Indonesia.
“Para shareholders berkomitmen untuk mencurahkan mayoritas dari keuntungan yang ada guna mengembangkan kekuatan sektor kesehatan Indonesia, terutama dalam bidang layanan pengujian berbasis PCR kepada masyarakat umum dan pemahaman ilmiah tentang tantangan genetik yang dihadapi masyarakat Indonesia,” pungkas Aditya.
Selanjutnya: Bursa Asia mixed pada awal perdagangan hari ini (2/11), simak sentimennya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News