kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.463   57,00   0,35%
  • IDX 6.377   -142,94   -2,19%
  • KOMPAS100 924   -25,09   -2,64%
  • LQ45 724   -13,45   -1,82%
  • ISSI 196   -6,72   -3,32%
  • IDX30 378   -4,33   -1,13%
  • IDXHIDIV20 454   -7,40   -1,60%
  • IDX80 105   -2,44   -2,27%
  • IDXV30 107   -3,00   -2,72%
  • IDXQ30 124   -1,28   -1,02%

Kontraktor minta kenaikan kontrak proyek


Kamis, 18 Desember 2014 / 20:21 WIB
Kontraktor minta kenaikan kontrak proyek
ILUSTRASI. Manfaat Rutin Mengonsumsi Buah Persik untuk Kesehatan Tubuh


Reporter: Benedictus Bina Naratama | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar, kontraktor meminta kenaikan nilai kontrak untuk pengerjaan proyek pemerintah. Ketua umum Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi), Iskandar Hartawi, membenarkan permintaan kontraktor terkait kenaikan nilai kontrak proyek pemerintah.

Ia menuturkan secara tidak langsung pelemahan nilai tukar rupiah akan mempengaruhi banyak aspek, salah satunya seperti harga material yang berubah. "Pelemahan nilai tukar rupiah pasti mempengaruhi banyak hal. Seperti harga material yang menjadi lebih mahal," ujarnya, Kamis (18/12).

Selain pelemahan nilai tukar rupiah, kenaikan harga bahan bakar (BBM) juga membuat ongkos transportasi pengiriman material semakin mahal. Untuk itu, Ia meminta adanya penyesuaian harga nilai kontrak dari proyek-proyek pemerintah.

"Kami meminta harus ada eskalasi nilai kontrak proyek. Tapi ini tentu saja dengan syarat kalau sudah sesuai dengan peraturan dan telah disetujui oleh pemerintah. Kalau bisa (menaikkan nilai kontrak) kenapa tidak," tandas Iskandar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×