Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah masih optimistis ekonomi Indonesia selama kuartal kedua tahun ini bisa tumbuh hingga 7%. Konsumsi pemerintah akan menjadi salah satu andalan penggerak pertumbuhan ekonomi.
Optimisme pemerintah tersebut didukung kinerja belanja negara yang moncer, meski penerimaan masih seret. Catatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), realisasi belanja negara per akhir April 2021 mencapai Rp 723 triliun, naik 15,9% year on year (yoy).
Angka pertumbuhan ini jelas jauh lebih baik dibanding realisasi akhir April 2020 yang terkontraksi 1,4% yoy.
Realisasi belanja negara yang tinggi itu ditopang belanja pemerintah pusat sebesar Rp 489,8 triliun, tumbuh 28,1% yoy. Sayangnya, realisasi anggaran transfer ke daerah dan dana desa hanya Rp 233,2 triliun, turun 3,4% yoy.
Baca Juga: Wapres harap road map perbankan syariah 2020-2025 jadi arah ke depan
Belanja negara yang tinggi jadi kabar baik. Apalagi, pendorong belanja pemerintah ialah belanja esensial, seperti penanganan Covid-19, vaksinasi, dan proyek strategis nasional terutama infrastruktur, logistik, dan konektivitas untuk mempercepat reformasi struktural ekonomi.
Hal ini tercermin dari realisasi belanja barang per April 2021 yang melesat 87,13% yoy. Bahkan, realisasi belanja modal tumbuh lebih dari dua kali lipat, mencapai 132,35%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun optimistis, konsumsi pemerintah akan meningkat signifikan pada kuartal II 2021, yaitu sekitar 8,1% hingga 9,7% yoy.
Angka ini jauh lebih tinggi dibanding konsumsi pemerintah pada kuartal II-2020 yang terkontraksi 6,9% yoy. Bahkan, angka itu melampaui capaian pertumbuhan konsumsi pemerintah pada kuartal kedua 2018 dan 2019 yang masing-masing tercatat sebesar 5,22% dan 8,23% yoy.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman juga yakin, konsumsi pemerintah pada kuartal II-2021 bisa tumbuh tinggi, bahkan di 9%-10%. Sebab, konsumsi pemerintah di periode sama 2020 rendah.
Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri optimistis konsumsi pemerintah tumbuh hingga 10% di kuartal kedua
Menurut Faisal, kesuksesan menangani pandemi dari sisi kesehatan dan sosial juga menjadi kunci belanja pemerintah bisa tumbuh signifikan, dapat memberikan efek ganda yang optimal, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat.