kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Konsumsi BBM subsidi mulai menurun


Kamis, 07 Juni 2012 / 16:53 WIB
Konsumsi BBM subsidi mulai menurun
ILUSTRASI. Hari ini, pemerintah kedatangan vaksin 8 juta dosis bulk. Sehingga total vaksin diterima 83,9 juta dosis. KONTAN/Baihaki/07/05/2021.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah mengklaim gerakan penghematan energi berjalan sesuai rencana. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengaku konsumsi bahan bakar minyak subsidi sudah mulai berkurang. "Penjualan premium mulai menurun dan penjualan pertamax sudah naik," katanya, Kamis (7/6).

Kendati demikian, dia mengakui masih ada kendaraan plat merah yang bandel karena mengkonsumsi BBM subsidi dan tidak memasang stiker. Jero berjanji akan menindak kendaraan plat merah yang nakal tersebut.

Jero memastikan akan terus mensosialisasikan gerakan penghematan BBM subsidi. "Saya sudah kumpulkan Sekjen, Sesmen, Sestama seluruh kementerian sudah datang sosialisai akhir bulan,kemudian tanggal 1 mulai untuk Jabodetabek sudah diberikan dan berjalan," katanya

Berkurangnya konsumsi BBM subsidi dibenarkan oleh Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan. "Kalau dari mobil dinas sudah kerasa sudah turun dan pertamaxnya sudah bertambah," katanya.

Dia belum bisa memastikan angka pengurangan konsumsinya. "Nanti pas satu minggu," dalihnya.

Selain itu, Karen memastikan pengendalian distribusi melalui sistem teknologi informasi (point of sales) telah berjalan sesuai rencana. Untuk sementara pelaksanaanya di Kalimantan. "Karena di Kalimantan Selatan selain ada pengendalian dari kami, juga ada SK gubernur jadi membantu dua-duanya," katanya.

Saat ini, suda ada 112 SPBU yang telah menjalankan pengendalian distrubis melalui sistem teknologi informasi. "Kami mulai Kalimantan, Kalsel, kalteng, kalbar, kaltim, selesai. Saya inginnya serentak nanti sumatera dan daerah lainnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×