kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Konsumsi BBM subsidi mulai menurun


Kamis, 07 Juni 2012 / 16:53 WIB
Konsumsi BBM subsidi mulai menurun
ILUSTRASI. Hari ini, pemerintah kedatangan vaksin 8 juta dosis bulk. Sehingga total vaksin diterima 83,9 juta dosis. KONTAN/Baihaki/07/05/2021.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah mengklaim gerakan penghematan energi berjalan sesuai rencana. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengaku konsumsi bahan bakar minyak subsidi sudah mulai berkurang. "Penjualan premium mulai menurun dan penjualan pertamax sudah naik," katanya, Kamis (7/6).

Kendati demikian, dia mengakui masih ada kendaraan plat merah yang bandel karena mengkonsumsi BBM subsidi dan tidak memasang stiker. Jero berjanji akan menindak kendaraan plat merah yang nakal tersebut.

Jero memastikan akan terus mensosialisasikan gerakan penghematan BBM subsidi. "Saya sudah kumpulkan Sekjen, Sesmen, Sestama seluruh kementerian sudah datang sosialisai akhir bulan,kemudian tanggal 1 mulai untuk Jabodetabek sudah diberikan dan berjalan," katanya

Berkurangnya konsumsi BBM subsidi dibenarkan oleh Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan. "Kalau dari mobil dinas sudah kerasa sudah turun dan pertamaxnya sudah bertambah," katanya.

Dia belum bisa memastikan angka pengurangan konsumsinya. "Nanti pas satu minggu," dalihnya.

Selain itu, Karen memastikan pengendalian distribusi melalui sistem teknologi informasi (point of sales) telah berjalan sesuai rencana. Untuk sementara pelaksanaanya di Kalimantan. "Karena di Kalimantan Selatan selain ada pengendalian dari kami, juga ada SK gubernur jadi membantu dua-duanya," katanya.

Saat ini, suda ada 112 SPBU yang telah menjalankan pengendalian distrubis melalui sistem teknologi informasi. "Kami mulai Kalimantan, Kalsel, kalteng, kalbar, kaltim, selesai. Saya inginnya serentak nanti sumatera dan daerah lainnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×