Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut belum ada eskalasi penambahan biaya maupun terganggunya proses pelelangan, dari dampak situasi global saat ini.
Adapun beberapa kondisi tersebut di antaranya rupiah yang tengah tersungkur ke level Rp 16.000 per dolar AS, adanya tren kenaikan harga minyak dan konflik di Timur Tengah yang sedang memanas.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Miftachul Munir menyampaikan bahwa dari kondisi yang terjadi saat ini tidak ada pengajuan eskalasi terhadap badan usaha.
“Komponen biaya eskalasi telah menjadi bagian dari biaya investasi pengusahaan jalan tol, yang dihitung berdasarkan asumsi inflasi yang merupakan proyeksi jangka panjang mempertimbangkan data historis dan kondisi ekonomi ke depan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (19/4).
Baca Juga: Kementerian PUPR Akan Uji Coba Pembangunan ART di IKN
Munir menegaskan, kondisi global yang terjadi saat ini seperti konflik di Timur Tengah antar Iran dan Israel, pihaknya melihat tidak ada perubahan anggaran di sektor jalan tol.
Di samping itu, kata dia, peningkatan eskalasi konflik antara Iran dan Israel tidak mengganggu sejumlah proyek yang sedang dilelang, seperti tol Gilimanuk - Mengwi dan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci).
“Proses pelelangan tetap berjalan sebagaimana direncanakan. Diharapkan tahun ini kedua ruas tersebut dapat selesai pelelangannya,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News