kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Komitmen Indonesia Jadi Pusat Investasi Hijau Global


Selasa, 23 September 2025 / 15:23 WIB
Komitmen Indonesia Jadi Pusat Investasi Hijau Global
ILUSTRASI. Hashim Djojohadikusumo saat menjadi Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Iklim dan Energi saat berbicara dalam diskusi panel tingkat tinggi Climate Week NYC 2025


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia semakin menegaskan komitmennya di sektor energi terbarukan melalui pembangunan dan investasi hijau global. Hal ini ditunjukkan dalam diskusi Climate Week NYC 2025 pada Senin (22/9/2025).

Dalam diskusi panel tingkat tinggi Climate Week NYC 2025, Hashim Djojohadikusumo, Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Iklim dan Energi, menegaskan komitmen Indonesia untuk mengubah tantangan iklim menjadi peluang pembangunan hijau dan investasi berkelanjutan.

Di mana, dengan lebih dari 285 juta penduduk yang hidup di wilayah sangat rentan, Indonesia menghadapi ancaman nyata terkait perubahan iklim, mulai dari  kenaikan permukaan laut, hujan ekstrem, dan kebakaran hutan. 

Perubahan iklim bagi Indonesia bukan ancaman masa depan, melainkan kenyataan sehari-hari, dan kepemimpinan berarti berani menghadapinya secara langsung.

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan net zero emission pada 2060 atau lebih cepat, dengan strategi ekonomi hijau yang mendorong pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja, sekaligus menurunkan emisi. 

Baca Juga: Emiten Hashim Djojohadikusumo WIFI Ikut Lelang Frekuensi 1,4 GHz Lewat Entitas Usaha

Transisi energi dijalankan secara bertahap, adil, dan terukur, termasuk dalam mengurangi penggunaan batu bara. Melalui Just Energy Transition Partnership (JETP), Indonesia menggalang dukungan pembiayaan internasional untuk mempercepat energi terbarukan dan memperkuat jaringan listrik nasional.

Sejalan dengan itu, Indonesia memanfaatkan kekayaan alamnya sebagai kekuatan. Pemerintah menyiapkan program reforestasi seluas 12 juta hektar dengan pola multi-spesies, termasuk pohon buah, untuk memulihkan keanekaragaman hayati dan habitat satwa. 

Indonesia juga mendorong pembentukan bursa karbon nasional untuk mengubah potensi alam menjadi nilai ekonomi dan membuka peluang kerja sama global.
Inisiatif konkret lainnya meliputi program elektrifikasi 103 gigawatt dengan 75% berbasis energi terbarukan, penyusunan regulasi untuk mendukung pasar karbon sukarela, pengembangan carbon capture, utilisation, and storage (CCUS), serta solusi karbon biru di antaranya melalui ekosistem rumput laut.

“Indonesia siap memimpin, siap bekerja sama, dan siap berinvestasi dalam solusi iklim. Bagi kami, aksi iklim bukan sekadar kewajiban, tetapi juga peluang emas untuk menciptakan kemakmuran bangsa dan memberikan kontribusi nyata bagi dunia,” kata Hashim, Selasa (23/9/2025)

Selanjutnya: Hingga September 2025, Realisasi Anggaran Infrastruktur Baru 35% dari Pagu

Menarik Dibaca: Ini Daftar Lengkap 30 Kandidat yang Akan Mendapat Ballon d’Or di 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×