kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Kominfo Ungkap Langkah Tangani Hoaks Pemilu 2024


Rabu, 17 Januari 2024 / 15:59 WIB
Kominfo Ungkap Langkah Tangani Hoaks Pemilu 2024
ILUSTRASI. Wamenkominfo mengidentifikasi kecenderungan peningkatan sebaran isu hoaks selama Pemilu


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan penggunaan teknologi informasi menjadikan gangguan informasi menjadi isu global. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menunjukkan laporan Reuters Institute (2023) mengenai fakta 62 persen pengguna internet pernah melihat information disorder di media sosial atau media online. 

"Masalah ini menjadi jauh lebih penting ketika Pemilu sudah dekat, terutama di Indonesia, di mana 87 persen warga percaya bahwa disinformasi telah mempengaruhi situasi politik," ungkapnya dalam Diskusi Safeguarding Democracy: Multifaceted Responses to Election Disinformation di Jakarta Pusat, Rabu (17/01/2024). 

Wamenkominfo mengidentifikasi kecenderungan peningkatan sebaran isu hoaks selama Pemilu. Menurutnya, selama Pemilu 2019, Kementerian Kominfo mengidentifkasi 714 isu hoaks yang beredar antara tahun 2018 hingga 2019.  

"Selama satu tahun terakhir, dari Januari 2023 hingga Januari 2024, ada 204 isu hoaks yang dilaporkan terkait pemilu," ujarnya. 

Baca Juga: Menkominfo: Konten Hoaks Masa Kampanye Pemilu 2024 Menurun Dibanding 2019

Menurut Wamen Nezar Patria masih ada kemungkinan peningkatan jumlah isu hoaks yang tersebar, karena angka ini tidak secara komprehensif menangkap seluruh dinamika Pemilu 2024 yang masih berlangsung. 

"Meskipun statistik tahun ini tampaknya menunjukkan angka yang lebih rendah dibandingkan dengan periode pemilu terakhir, ada kemungkinan angka hoaks terkait politik ini meningkat," tandasnya.  

Kementerian Komunikasi dan Informatika terus berupaya untuk menjaga agar ruang digital tetap sehat dari sebaran hoaks, termasuk mengenai Pemilu dengan tiga level kegiatan. Pada tingkat hulu meningkatkan literasi digital masyarakat melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). 

Selanjutnya di tingkat menengah melakukan langkah pencegahan penyebaran hoaks, melalui pengecekan fakta seperti memoderasi konten dan menghapus konten hoaks, bersama dengan platform digital. 

Baca Juga: Sejak 2018-2023 Kominfo Tangani 12.547 Isu Hoaks, Terbanyak Soal Kesehatan

"Hal ini bertujuan untuk memastikan penyebaran informasi yang faktual sekaligus memutus aliran hoaks," tegas Wamenkominfo. 

Terakhir, di tingkat hilir, Wamen Nezar Patria menegaskan peran aktif Kementerian Kominfo dalam mendukung penegakan hukum yang dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia melalui penyediaan data dan informasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×