kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Kisah para pemburu angpau imlek


Jumat, 31 Januari 2014 / 14:44 WIB
Kisah para pemburu angpau imlek
ILUSTRASI. Dividen jumbo masih menjadi daya tarik saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Foto Dok ITMG


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Hendi (25) bersama temannya, Yanto (27), mencoba peruntungan dengan mengunjungi perayaan Imlek di Wihara Dharma Bhakti atau yang lebih dikenal dengan Wihara Petak Sembilan, di Glodok, Jakarta Barat, Jumat (31/1/2014) pagi.

Mereka datang dari Bogor demi mengharapkan angpau dari para pengunjung wihara. Sehari-harinya, pekerjaan mereka bukanlah peminta-minta. Hendi bekerja sebagai kernet bus, sementara Yanto bekerja serabutan sebagai kuli bangunan.

Namun, mereka ingin mencoba memanfaatkan momen setahun sekali ini untuk mengais rezeki. Akhirnya, mereka pun nekat bertolak ke Jakarta demi penghasilan tambahan. "Di sana ada kelenteng juga, tapi sepi, jadi coba ke sini aja," kata Hendi.

Mereka tiba di Wihara Petak Sembilan sejak pukul tujuh pagi. Namun, hingga tengah hari, masing-masing dari mereka baru mendapatkan Rp 12.000, jumlah yang jauh dari harapan mereka.

"Cuma dapet Rp 12.000 Mas, udah abis buat beli jajan aja ini. Dapet langsung jajan, dapet langsung jajan. Ongkos pergi tadi belum ketutup, untuk ongkos pulangnya juga belum dapet," keluh Yanto.

"Beli rokok sama kopi aja udah berapa nih. Kirain sekali dapet bisa Rp 5.000 sampai Rp 10.000, ini cuma Rp 2.000. Enggak balik modal ini sih," sambung Hendi.

Meski demikian, mereka akan tetap menunggu hingga perayaan Imlek selesai pada sore nanti. Mereka berharap semakin sore pengunjung akan semakin ramai berdatangan sehingga penghasilan mereka akan meningkat.

"Udah telanjur dateng jauh-jauh, kita tunggu sampe sore ajalah, sampe selesai," kata Hendi sambil diiyakan oleh Yanto. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×