kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.093.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.430   24,00   0,15%
  • IDX 7.937   83,06   1,06%
  • KOMPAS100 1.111   9,35   0,85%
  • LQ45 809   4,06   0,50%
  • ISSI 272   3,87   1,45%
  • IDX30 420   2,48   0,59%
  • IDXHIDIV20 486   1,71   0,35%
  • IDX80 123   0,86   0,71%
  • IDXV30 133   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 136   1,05   0,78%

Kinerja Ekspor Kuat, BI Yakin Neraca Transaksi Berjalan Kuartal II-2022 Masih Surplus


Jumat, 24 Juni 2022 / 16:52 WIB
Kinerja Ekspor Kuat, BI Yakin Neraca Transaksi Berjalan Kuartal II-2022 Masih Surplus
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, neraca transaksi berjalan pada kuartal II-2022 akan melanjutkan tren surplus.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, neraca transaksi berjalan pada kuartal II-2022 akan melanjutkan tren surplus. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, surplus neraca transaksi berjalan ini seiring dengan berlanjutnya surplus neraca perdagangan.

“Seiring kinerja ekspor pada sebagian besar komoditas utama yang tetap kuat, di tengah peningkatan defisit neraca jasa karena meningkatnya jasa transportasi perjalanan ke luar negeri,” tutur Perry dalam pembacaan hasil rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (23/6).

Meski begitu, Perry memperkirakan, neraca transaksi berjalan akan membukukan defisit kecil di 2022. Menurut perkiraannya, defisit transaksi berjalan akan berada di kisaran 0,5% produk domestik bruto (PDB) hingga 1,3% PDB.

Baca Juga: Ini Dampak Kebijakan BI yang Tetap Mengambil Langkah Berbeda dari Bank Sentral Lain

Ini berbalik dari posisi pada tahun 2021. Pasalnya, pada tahun lalu, pos transaksi berjalan berhasil mencatat surplus US$ 3,3 miliar atau setara 0,3% PDB, yang ditopang karena surplus neraca perdagangan di tengah peningkatan harga komoditas.

Walau kembali defisit, Perry masih yakin, current account deficit (CAD) ini masih sempit dan bisa menjaga kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI), yang juga didukung oleh kinerja neracara transaki modal dan finansial yang dieprkirakan tetap surplus kecil.

“Ini seiring dengan penanaman modal asing (PMA) yang tetap kuat, sejalan dengan iklim investasi dalam negeri yang terjaga,” kata Perry.

Baca Juga: BI Sudah Borong SBN di Pasar Perdana Rp 32,54 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×