Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja ekspor Indonesia pada Januari 2023 mulai mengalami perlambatan jika ditinjau secara bulanan, meskipun masih tumbuh secara tahunan atau year on year (YoY).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Ekspor pada Januari 2023 sebesar US$ 22,31 miliar secara bulanan.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Habibullah mengatakan, kinerja ekspor Indonesia sebetulnya sudah mengalami penurunan 6,36% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca Juga: Tiga Negara Ini Penyumbang Terbesar Surplus Neraca Perdagangan Indonesia di Januari
“Penurunan ekspor secara total ini melanjutkan penurunan yang terjadi di bulan sebelumnya pada Desember 2022,” tutur Habibullah dalam konferensi pers, Rabu (15/2).
Menurutnya, kinerja ekspor pada pada periode tersebut hanya ditopang dari sektor minyak dan gas bumi (migas) yang pertumbuhannya cukup baik, atau tercatat sebesar 0,98% pada Januari 2023.
Ekspor migas ini mengalami peningkatan ini didorong oleh peningkatan hasil minyak yang naik 71,41% atau menjadi US$ 545,5 juta.
Sementara itu, untuk sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami penurunan 0,71% MtM, tambang dan lainnya turun 12,66% MtM, serta industri pengolahan turun 5,03% secara MtM.
“Untuk pertanian yang turun adalah ekspor komoditas kopi, jagung, dan sayur-sayuran,” jelasnya.
Baca Juga: BPS Catat Neraca Perdagangan RI Surplus US$ 3,87 Miliar pada Januari 2023
Sedangkan untuk ekspor di sektor pertambangan yang turun adalah dari komoditas bijih tembaga, batubara hingga lignit. Kemudian, untuk industri pengolahan komoditas ekspor yang mengalami penurunan adalah komoditas kelapa sawit serta timah.
Lebih lanjut, jika ditinjau secara tahunan, kinerja ekspor migas mengalami pertumbuhan sebesar 65,03% sedangkan untuk pertambangan dan lainnya menjadi pertumbuhan tertinggi sebesar 121,46%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News