kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kimia Farma (KAEF) sebut tak ada komersialisasi vaksin gotong royong individu


Minggu, 11 Juli 2021 / 17:36 WIB
Kimia Farma (KAEF) sebut tak ada komersialisasi vaksin gotong royong individu
ILUSTRASI. Menaker Ida Fauziyah bersama Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, Bupati Karawang dan Wapresdir TMMIN meninjau pelaksanaan vaksinasi gotong royong di Karawang, Jawa Barat, Sabtu, (10/7/2021).


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk memastikan tak ada unsur komersialisasi dalam vaksin gotong royong individu. Meski pun vaksin gotong royong untuk individu dijual oleh emiten berkode saham KAEF tersebut.

Vaksin gotong royong individu membuka kesempatan bagi perorangan untuk membeli vaksin. "Tidak ada BUMN atau pun yang lain untuk melakukan komersialisasi," ujar Sekretaris Perusahaan KAEF, Ganti Winarno dalam konferensi pers, Minggu (11/7).

Hal tersebut juga disampaikan oleh perusahaan induk BUMN farmasi PT Bio Farma (Persero). Juru Bicara Bio Farma, Bambang Heriyanto menyebut vaksinasi gotong royong individu dilakukan untuk mengakselerasi program vaksinasi pemerintah.

Vaksin tersebut akan diberikan kepada orang yang belum mendapatkan vaksinasi. Sehingga hal itu akan memberikan akses vaksin kepada seluruh pihak. "Vaksinasi gotong royong diperluas untuk individu tetap harus selaras dengan program pemerintah," terang Bambang.

Baca Juga: Kimia Farma jual vaksin Covid-19, DPR soroti komersialisasi

Bambang juga memastikan harga yang ditawarkan telah sesuai dengan aturan yang ada. Selain itu, BUMN pun telah terbuka mengenai harga pengadaan dan telah direview oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

PT Kimia Farma Diagnostika selaku penyelenggara vaksin gotong royong individu menyatakan telah siap dilakukan besok (12/7). Vaksinasi gotong royong individu akan dilakukan di 6 provinsi dengan kuota 40.000 dosis vaksin Sinopharm.

"Kedatangan batch vaksin berikutnya kita bisa menambah alokasi untuk individu ini," jelas Agus.

Selanjutnya: Kunjungan ke Jateng, Jokowi akan tinjau sejumlah infrastruktur dan vaksinasi massal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×