kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketika Wapres Ma’ruf Amin Bicara Krisis yang Akan Jadi Awan Gelap Ekonomi Global


Jumat, 07 Oktober 2022 / 06:18 WIB
Ketika Wapres Ma’ruf Amin Bicara Krisis yang Akan Jadi Awan Gelap Ekonomi Global
ILUSTRASI. Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan, situasi perekonomian dunia saat ini sedang diselimuti awan gelap.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek ekonomi global tengah suram. Krisis energi dan krisis pangan jadi pemicunya.

Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan, situasi perekonomian dunia saat ini sedang diselimuti awan gelap. Untuk itu dibutuhkan kolaborasi dari semua pihak agar perekonomian Indonesia bisa terhindar dari hal buruk tersebut.

Menurut Ma'ruf, kalimat pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat diharapkan tak hanya jadi slogan. Hal ini diharapkan bisa diterjemahkan dalam kebijakan dan diwujudkan dengan kolaborasi banyak pihak.

Ma’ruf mengatakan, memburuknya perekonomian global salah satunya disebabkan krisis pangan dan juga energi, yang terjadi di banyak negara. Krisis tersebut bermula saat pandemic Covid-19 terjadi dan disusul adanya perang antara Rusia dan Ukraina.

“Krisis pangan, energi, dan krisis keuangan jadi awan gelap yang menyelimuti semua negara. Ancaman resesi dan sinyal kelesuan ekonomi global makin kuat,” tutur Ma'ruf dalam acara pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), Kamis (6/10).

Baca Juga: Road to ISEF 2022 Catat Kesepakatan Bisnis Rp 9,43 Triliun

Adapun situasi global makin runit saat negara maju mengubah arah kebijakan moneternya untuk meredam inflasi. Seperti Amerika Serikat (AS) yang dengan agresif menaikkan suku bunga acuan yang akhirnya menimbulkan gejolak besar di pasar keuangan. Akibatnya negara-negara yang sedang rapuh terpaksa harus jatuh ke krisis keuangan.

Ma’ruf mengatakan, untuk menghadapi situasi ini, negara berkembang perlu mewaspadai arus modal kembali ke negara maju. Namun, dibutuhkan fokus untuk mengerahkan modal dan kekuatan untuk bertahan di situasi yang tak menentu.

Menurutnya, kekuatan ekonomi domestik perlu dijaga, dalah satunya dengan konsumsi dalam negeri dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) didorong agar bisa menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga bisa menjadi modal untuk menangkal ancaman resesi.

Sehingga, diharapkan pemerintah bisa menjaga kestabilan harga dan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat dan juga UMKM yang membutuhkan agar tidak ikut terpuruk.

Baca Juga: Wapres Minta Penyuluh Agama Dukung Percepatan Penurunan Stunting

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×