kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Ketidakpastian Tinggi, BI Pertahankan Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Global 2023


Kamis, 24 Agustus 2023 / 14:22 WIB
Ketidakpastian Tinggi, BI Pertahankan Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Global 2023
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Ketidakpastian Tinggi, BI Pertahankan Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Global 2023.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mewanti-wanti adanya berbagai peristiwa yang mampu memengaruhi pertumbuhan ekonomi global tahun 2023. 

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengungkapkan, ini seiring dengan ketidakpastian global yang meningkat. 

"Ketidakpastian ekonomi global kembali meningkat, karena naiknya ketidakpastian di pasar keuangan global," terang Perry dalam konferensi pers, Rabu (24/8). 

Baca Juga: Negara ASEAN Kumpulkan Dana Darurat US$ 17,7 Juta Untuk Antisipasi Pandemi

Yang dimaksud Perry adalah, pertumbuhan ekonomi China yang berpotensi lebih rendah akibat keyakinan ekonomi yang melemah dan utang rumah tangga yang tinggi. 

Sehingga, ini menurunkan kinerja konsumsi rumah tangga dan kinerja properti yang kemudian berdampak pada investasi di negara tirai bambu. 

Di kawasan lain seperti Eropa, pertumbuhan juga terindikasi melemah sebagai dampak eskalasi ketegangan geopolitik, khususnya antara Rusia dan Ukraina. 

Tekanan inflasi di negara-negara maju juga masih tinggi, terutama dipengaruhi oleh perekonomian yang kuat dan pasar tenaga kerja yang ketat. 

Baca Juga: Sri Mulyani Beberkan Beberapa Kesepakatan dalam Pertemuan Menkeu dan Menkes ASEAN

Inflasi yang tinggi ini kemudian memengaruhi suku bunga kebijakan moneter di negara maju masih ketat, bahkan ada kemungkinan kembali naiknya suku bunga Amerika Serikat (AS). 

"Ketidakpastian ini akan memengaruhi pasar keuangan yang mendorong aliran modal asing ke negara berkembang masih selektif dan ada tekanan nilai tukar," jelas Perry. 

Meski demikian, Perry tetap optimistis pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 berada di kisaran 2,7% yoy. Atau, tak berubah dari perkiraannya sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×