Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
Perjanjian dagang bilateral dengan Amerika Serikat (AS) ditargetkan bisa meningkat dari US$ 29 miliar pada 2018 menjadi US$ 50 miliar dalam beberapa tahun ke depan. Begitu juga perjanjian dagang dengan Korea Selatan yang ditargetkan menjadi US$ 30 miliar pada 2022, naik dari US$ 20 miliar pada 2018.
“Dengan China, perjanjian dagang Indonesia sudah mencapai US$ 72,6 miliar pada tahun lalu dan ditargetkan untuk terus meningkat. Sementara dengan India, perjanjian dagang kita targetkan naik menjadi US$ 50 miliar pada 2025,” tutur Enggar.
Baca Juga: Mulai besok semua produk makanan dan minuman wajib kantongi label halal
Sementara sebagai upaya mendiversfikasi pasar ekspor ke tujuan non-tradisional, Enggar mengatakan pemerintah menargetkan sebanyak 12 perjanjian dagang tercapai di tahun 2020.
Diawali dengan perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang diyakini bisa rampung akhir tahun ini dan ditandatangani awal tahun depan.
“Termasuk dengan strategi Trade Expo seperti ini yang kita harapkan tidak hanya bertujuan mempromosikan Indonesia, tetapi juga merealisasikan perdagangan dan investasi Indonesia dengan berbagai mitra, serta merealisasikan business-matching,” tandas Enggar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News