Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Terkait perluasan kompleks Masjidil Haram, Pemerintah Arab Saudi memotong kuota jamaah haji untuk semua negara, termasuk Indonesia. Ternyata kebijakan ini berpotensi menimbulkan kerugian. Bagi Indonesia, potensi kerugiannya diperkirakan mencapai Rp 800 miliar dan waktu tunggu keberangkatan haji pun terancam menjadi lebih panjang.
Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, pengurangan kuota tersebut akan menunda keberangkatan 24.966 dari 180.166 calon jemaah haji reguler yang telah melunasi biaya. Selain dari jalur haji reguler, masih ada juga 2.988 calon jemaah haji dari jalur khusus yang telah melunasi biaya bakal batal berangkat pula. "Lalu waktu tunggu jemaah haji Indonesia rata-rata 12 tahun menjadi lebih lama," kata Suryadharma dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR, Senin (1/7) malam.
Potensi kerugian akan datang dari hangusnya biaya pemondokan dan transportasi yang telah dibayarkan senilai Rp 247,5 miliar. Selain itu, lanjut Suryadharma, kerugian juga berasal dari pemberian kompensasi terhadap para calon jemaah haji yang tertunda keberangkatannya senilai Rp 241,8 miliar. Tambahan kerugian berasal dari penalti pembatalan tiket pesawat haji senilai Rp 327,7 miliar. "Program percepatan ibadah haji untuk jemaah lanjut usia di atas usia 83 tahun ini juga terpaksa ditunda," imbuh Suryadharma.
Pemerintah Arab Saudi mengurangi kuota jemaah haji 2013 sebanyak 20% dari kuota semula setiap negara pengirim calon jemaah haji, termasuk Indonesia. Untuk Indonesia, pengurangan 20% itu akan dilakukan proporsional di setiap provinsi, kabupaten kota, maupun program reguler dan khusus.
Menurut Suryadharma, mengutip surat dari Pemerintah Arab Saudi yang diterima pada 6 Juni 2013, pengurangan kuota dilakukan demi keamanan para jemaah. Saat ini Masjidil Haram tengah direnovasi besar-besaran dan diakui jadwal pengerjaannya mengalami keterlambatan.
Selama proses renovasi, seputaran Ka'bah hanya bisa menampung 7.000 sampai 10.000 jemaah per jam untuk melakukan tawaf. Sementara lantai dua dan tiga Masjidil Haram yang biasanya juga bisa dilintasi para jemaah untuk thawaf tidak bisa lagi digunakan selama renovasi.
Menurut rencana, renovasi Masjidil Haram dilakukan dalam tiga tahap. Masing-masing tahap diperkirakan butuh waktu satu tahun untuk penyelesaian. Saat ini, tahap pertama baru berjalan. Bila pekerjaan rampung tepat waktu, baru pada 2016 seluruh proyek renovasi rampung dengan peningkatan jumlah jemaah yang bisa masuk ke kompleks tersebut menjadi 105.000 jemaah per jam, melampui kapasitas sebelum renovasi. (Indra Akuntono/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News