Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Chatib Basri mengaku belum tahu adanya dugaan penjualan Blitz Megaplex kepada investor asal Korea Selatan, CJ CGV. "Saya belum tahu, nanti saya cek dulu" kata Chatib di Jakarta, Selasa (9/4).
Yang jelas, menurut Chatib, seharusnya bioskop tidak dapat dimiliki oleh investor asing. Sebab, saat ini bioskop masih masuk dalam daftar negatif investasi (DNI). Walaupun saat ini DNI dalam tahap revisi, peraturan mengenai bioskop ini belum dirubah.
"Belum ada kok (perubahan DNI). Jadi tidak boleh," tambahnya. Saat ini, sudah banyak kementerian yang menyerahkan usulan perubahan DNI. Targetnya, revisi DNI akan kelar pada akhir kuartal tiga mendatang.
Sebelumnya, anggota Komisi X DPR Dedi Gumelar menyebut bahwa Blitz sudah dijual kepada CJ CGV yang merupakan perusahaan hiburan terkenal asal negeri ginseng. Ini bisa terlihat dari jajaran direksi yang baru, yang sebagian berasal dari Korea Selatan.
Pria yang akrab dipanggil Miing lantas meminta pemerintah dan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif mencari tahu kebenaran hal tersebut.
Sebelum menjadi incaran investor Korea, Blitz sempat diisukan akan dibeli oleh MNC Group yang memang ingin melebarkan bisnisnya. Cuma, akhirnya MNC tak jadi membeli jaringan bioskop tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News