Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pihaknya akan mendorong investasi mobil listrik memperluas ekosistem dari industri hulu ke hilir. Selain, bernilai besar, investasi ini juga banyak menyerap tenaga kerja.
Bahlil menyampaikan tahun ini ada empat perusahaan yang berencana mengembangkan atau membangun pabrik di Indonesia. Pertama, LG Energy Solution Ltd dengan nilai investasi sebesar US$ 9,8 miliar untuk membangun industri baterai terintegrasi.
Kedua, Contemporary Amperex Technology Co. Limited atau CATL yang berencana membangun industri baterai terintegrasi dengan nilai foreign direct investment (FDI) mencapai US$ 5,2 miliar.
Ketiga Badische Anilin-und Soda-Fabrik atau BASF berencana membangun industri precursor dan katod. Keempat, Tesla, Inc. yang akan membuat ekosistem industri mobil listrik. Namun, untuk nilai investasi BASF dan Tesla, Bahlil belum bisa menyampaikannya.
Baca Juga: Elon Musk merilis rantai produksi Tesla, ada ANTM dan TINS
“Kita dorong betul-betul membangun industri mobil listrik. Ini sudah kita teken, LG investasi mulai dari tambang, smelter, procurement, baterai sel, sampai dengan mobil karena bekerja samaa dengan Hyundai. Ini yang bisa merubah persepsi dunia kepada negara kita,” kata Bahlil dalam acara 11thKompas CEO Forum, Kamis (21/1).
Bahlil menambahkan, keseriusan pemerintah mendorong ekosistem industri mobil listirk yakni dengan dikeluarkannya kebijakan larangan ekspor nikel.
“Persoalan tambang nikel tidak lagi ekspor ore-nya, jadi kita dorong membangun dari hulu ke hilir sebagai bahan baku,” ujar Bahlil.
Adapun investasi mobil listrik menjadi salah satu jurus BKPM untuk mencapai target realisasi investasi di massa mendatang.
Berdasarkan outlook investasi BKPM dalam periode kedua kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo, target nilai investasi selama lima tahun mencapai Rp 4.983,2 triliun. Angka ini melonjak 47,3% dari realisasi lima tahun sebelumnya sebesar Rp 3.391,9 triliun.
Pada 2020, BKPM memproyeksikan investasi yang terkumpul mencapai Rp 817,2 triliun. Kemudian pada 2021 naik 4,8% menjadi Rp 858,5 triliun. Selanjutnya di 2022 sebesar Rp 968,4 triliun, 2023 senilai Rp 1.099,8 triliun, dan 2024 sejumlah Rp 1.239,3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News