kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.179   21,00   0,13%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Kenaikan penjualan eceran juga dipengaruhi perbaikan harga komoditas


Kamis, 07 Juni 2018 / 23:09 WIB
Kenaikan penjualan eceran juga dipengaruhi perbaikan harga komoditas
ILUSTRASI. Indeks Penjualan Riil


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan penjualan eceran April 2018 terindikasi lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya. Bahkan, pertumbuhan yang lebih tinggi tersebut berlanjut ke bulan Mei ini, sejalan dengan periode puasa dan menjelang lebaran 2018.

Survei penjualan eceran yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan, Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2018 tumbuh 4,1% year on year (YoY), hampir dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya tumbuh 2,5% YoY. Di Mei lalu, IPR diperkirakan tumbuh lebih tinggi lagi mencapai 4,1% YoY.

Peneliti Institute Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, penjualan eceran yang meningkat mengindikasikan kepercayaan konsumen di April dan Mei 2018. Hal itu sejalan dengan kenaikan konsumsi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang tumbuh 7,7% YoY.

Lebih lanjut Bhima mengatakan, peningkatan IPR juga dipengaruhi oleh perbaikan harga komoditas. Sebab, secara regional, kenaikan IPR tertinggi terjadi di Medan, Banjarmasin, dan Makassar.

"Diduga kuat karena perbaikan harga komoditas khususnya perkebunan dan batubara. Kenaikan pendapatan pekerja di sektor itu membuat penjualan eceran naik," kata Bhima kepada KONTAN, Kamis (7/6).

Meski begitu, Bhima bilang ke depan kenaikan penjualan bahan bakar minyak (BBM) perlu diperhatikan. Dari hasil survei konsumen, penjualan kelompok BBM naik 11,5% YoY. Hal itu, "karena adanya kenaikan harga BBM non subsidi," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×