Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kenaikan harga emas menjadi salah satu pendorong utama inflasi pada bulan Oktober 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Oktober 2024 mencatatkan inflasi 0,08% secara bulanan atau month to month (MtM). Komoditas emas perhiasan menjadi penyumbang inflasi tertinggi dengan andil inflasi 0,06% MtM.
Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, menilai, inflasi perhiasan emas didorong karena harga emas global yang meningkat, juga diiringi permintaan yang meningkat khususnya di kalangan menengah ke atas.
Baca Juga: BPS Catat Indeks Harga Perdagangan Besar Mengalami Deflasi 0,02% pada Oktober 2024
“Berarti ini menjadi sinyal kalau permintaan emas meningkat secara bulanan, terutama konsumen kelas menengah ke atas yang melihat opportunity dari bisnis atau prospek investasi emas ini menjanjikan,” tutur Myrdal kepada Kontan, Jumat (1/11).
Sebagaimana diketahui, dalam kondisi perekonomian yang masih belum pasti, emas dianggap sebagai aset safe haven. Aset safe haven adalah instrumen keuangan yang dianggap aman dan stabil di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti.
“Apalagi juga kan ada faktor ketidakpastian terkait dengan kondisi geopolitik global. Jadi mereka lihat ke depannya mungkin harga emas akan terus naik, makanya kita lihat permintaan emas juga mengalami kenaikan,” ungkapnya.
Adapun selain emas perhiasan, komoditas penyumbang utama lainnya pendorong inflasi pada Oktober 2024 adalah daging ayam ras dengan andil inflasi 0,04% MtM, bawang merah 0,03% MtM, tomat 0,02%.
Baca Juga: Stok Beras Bulog Capai 1,5 Juta Ton per Akhir Oktober 2024
Kemudian, nasi dengan lauk memiliki andil inflasi 0,02% MtM, kopi bubuk, minyak goreng, sigaret kretek mesin (SKM), dan telur ayam ras dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01% Mtm.
Ekonom Bank Danamon Hosianna Evalita Situmorang menilai, volatile food yang berbasis bahan makanan juga turut menyumbang inflasi pada Oktober 2024.
Sebagaimana diketahui, BPS mencatat Setelah mengalami deflasi sejak April 2024, Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau mengalami inflasi, dengan andil inflasi sebesar 0,03% MtM.
Komoditas bawang merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras mengalami inflasi setelah beberapa bulan sebelumnya menjadi penyumbang utama deflasi.
Baca Juga: BPS: Inflasi Oktober 2024 Jadi yang Terendah Sejak November 2021
“Jadi ini inflection ke perbaikan, karena ekspor kita juga secara akumulasi kuartalan, pertama kalinya surplus di September 2024. Harapannya ekspor industri membaik maka pekerjaan juga membaik jadi dorong pemulihan daya beli,” ungkapnya.
Selanjutnya: Per September 2024, OJK Catat 6 Perusahaan Pembiayaan Belum Penuhi Ekuitas Minimum
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat, Pembersih Lantai Beli 2 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News