kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemprin ramu strategi untuk antisipasi dampak krisis Turki bagi Indonesia


Selasa, 14 Agustus 2018 / 20:04 WIB
Kemprin ramu strategi untuk antisipasi dampak krisis Turki bagi Indonesia
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemprin) berupaya memperkuat sektor riil untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan akibat krisis yang tengah melanda Turki.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menjelaskan, krisis di Turki itu membuat emerging economy mendapat sentimen negatif. "Tentu kita sebagai salah satu negara dengan emerging economy, ya harus menjaga fundamental ekonomi,” ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (14/8).

Guna memperkuat sektor riil di dalam negeri, Kemprin akan mendorong investasi masuk di berbagai sektor industri di Tanah Air. Selain itu, meningkatkan nilai ekspor untuk berbagai produk manufaktur nasional dalam rangka melakukan subtitusi impor.

Kemprin juga berupaya agar pasokan bahan baku untuk menopang proses produksi di sektor industri dapat terjaga dengan baik, sehingga menciptakan iklim usaha yang kondusif. “Industri manufaktur ini fundamental, makanya harus terus didorong. Jadi, struktur industri masing-masing diperkuat," tegas Airlangga.

Apalagi, di tengah kondisi perekonomian global yang belum stabil ini, pelaku industri nasional perlu lebih siap mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. “Adanya sentimen negatif, harus dibuat positif dengan perkembangan fundamental ekonomi di Indonesia,” imbuhnya.

Pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk semakin memperkuat daya saing industri dalam negeri sekaligus menjaga ketahanan ekonomi nasional. Misalnya, melalui pemberian insentif agar ekspor bisa terus ditingkatkan. 

Sementara, guna menggenjot investasi, pemerintah tengah berupaya memberikan insentif untuk relokasi pabrik, termasuk juga akan memberikan insentif untuk industri kecil dan menengah (IKM).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×