Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon jamaah umrah masih harus waspada. Masih banyak tawaran umrah murah yang bisa berujung ke kegagalan pemberangkatan jamaah ke Tanah Suci.
Tahun lalu, Kementerian Agama (Kemnag) mencabut izin dua travel umrah, yakni First Travel dan PT Biro Perjalanan Wisata Al Utsmaniyah Tour (Hannien Tour). Keduanya menawarkan promo paket umrah murah dengan skema MLM.
Yang terbaru, PT Solusi Balad Lumampah (SBL) juga masuk radar pengawasan Kemnag lantaran menunda pemberangkatan umrah. Berdasarkan memo internal PT SBL No 12197/SBL/DIRUTXII/17 tanggal 16 Desember 2017 yang didapat KONTAN, SBL meminta seluruh kepala cabang agar memberitahukan tentang penjadwalan ulang pemberangkatan.
SBL memiliki sekitar 15.619 calon jamaah umrah. Perusahaan ini menunda keberangkatan mereka dari yang semula pada Desember 2017 dan Januari 2018 menjadi Februari, Maret, April dan Mei 2018.
Kepala Sub Direktorat Pemantauan dan Pengawasan Umrah dan Haji Khusus Kemnag Mulyo Widodo menyatakan, Kemnag telah mengirim teguran tertulis ke SBL. Dia memerintahkan SBL memberangkatkan 3.000 calon jamaah yang sudah ditunda.
Travel umrah nakal kerap memakai modus promo tarif murah di bawah Rp 20 juta untuk menarik konsumen. Sebagian di antara travel umrah itu menawarkan paket umrah dengan skema multi level marketing (MLM), bahkan dengan skema ponzi.
Widodo menyatakan, Kemnag telah menegur travel umrah yang menawarkan promo murah dan skema MLM. "Jika tak diindahkan, kami bekukan usaha. Bila masih melanggar, kami cabut izinnya," ungkap Widodo kepada KONTAN, Jumat (5/1).
Ketua Komnas Haji dan Umroh Mustolih Siradj bilang larangan MLM umrah masih mandul. "Kemnag perlu konsisten dan bernyali mencabut izin travel nakal," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News