kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemkeu prediksi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2019 melambat


Jumat, 21 Juni 2019 / 20:59 WIB
Kemkeu prediksi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2019 melambat


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2019 melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Proyeksi Kemkeu ini sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia (BI) yang juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini tak sekencang tahun lalu.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemkeu Suahasil Nazara menyebut, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019 diprediksi berada dalam kisaran 5,05% - 5,15%. Kuartal II-2018, pertumbuhan ekonomi tercatat mencapai 5,27% atau yang tertinggi sejak 2014.

“Pertumbuhan ekonomi moga-moga lebih baik dari kuartal I, tapi prediksi kami akan agak di bawah pertumbuhan kuartal II 2018 lalu,” ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa, Jumat (21/6).

Berdasarkan perhitungannya, pertumbuhan ekonomi masih akan disokong oleh konsumsi. Terutama lantaran di kuartal kedua ada momentum bulan puasa dan hari raya Idul Fitri yang menambah tingkat konsumsi masyarakat. Pelaksanaan pemilihan umum juga turut berkontribusi lantaran menambah tingkat konsumsi lembaga non profit rumah tangga (LNPRT).

Kendati begitu, di saat yang sama, BKF agak pesimis terhadap performa investasi di kuartal kedua. “Kemungkinan investasi melambat karena periode dekat pemilu banyak investasi yang relatif wait and see sampai pemilu selesai,” lanjut dia.

Adapun, BKF berharap, selepas selesainya pemilu yaitu mulai Juni ini, kegiatan investasi di dalam negeri kembali bergeliat.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo juga memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal kedua melandai. Proyeksi BI, pertumbuhan tidak akan jauh berbeda dengan capaian kuartal sebelumnya yang sebesar 5,07%.

BI menyoroti pertumbuhan investasi nonbangunan yang masih moderat lantaran dipicu perlambatan ekspor. Permintaan domestik yang tumbuh terbatas mengakibatkan impor juga diprakirakan menurun.

“Ke depan, upaya untuk mendorong permintaan domestik perlu ditingkatkan untuk memitigasi dampak dampak negatif perlambatan ekonomi dunia akibat ketegangan hubungan dagang,” lanjutnya.

Kinerja ekspor dan impor masih akan menjadi tantangan di tengah memanasnya perang dagang. BI memperkirakan ekspor masih akan mencatat penurunan di kuartal kedua.

“Eskalasi ketegangan hubungan dagang (Amerika Serikat dan China) telah berdampak pada penurunan kinerja ekspor Indonesia akibat terbatasnya permintaan dunia dan turunnya harga komoditas,” ujar Perry, Kamis (20/6) lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×