Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan selaku pembina keuangan Badan Layanan Umum (BLU) mendorong perbaikan proses bisnis BLU melalui implementasi inovasi teknologi. Hal ini menjadi fokus dalam Rapat Koordinasi Nasional Badan Layanan Umum (Rakornas BLU) yang digelar Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kemkeu, Selasa (26/2).
Direktur Jenderal Perbendaharaan Marwanto menjelaskan, inovasi teknologi yang difasilitasi Kemkeu untuk BLU diantaranya aplikasi perkantoran bersifat online Office Automation (OA) dan sistem informasi pembinaan BLU secara online atau BLU Integrated Online System (BIOS).
OA diharapkan dapat diterapkan pada setiap BLU untuk menggantikan tata cara persuratan yang berbasis kertas, sedangkan BIOS menjadi tulang punggung pembinaan dan media penghubung beragam sistem informasi yang dikembangkan secara mandiri oleh setiap BLU.
"Ini merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi antar BLU, maupun dengan kementerian dan lembaga teknis terkait, serta stakeholders lainnya. Untuk meningkatkan komitmen BLU, disepakati proses penggunaan OA ini akan menjadi salah satu indikator kinerja," ujar Marwanto, Selasa (26/2).
Untuk meningkatkan kolaborasi BLU, dilakukan juga demo dan simulasi Telekonsultasi antar BLU RSCM dan BLU RS Bhayangkara Jayapura. Aktivitas ini difasilitasi oleh BLU BAKTI melalui aplikasi Telemedicine untuk memperkenalkan penggunaan teknologi komunikasi untuk melayani masyarakat di sektor pelayanan kesehatan.
Pemanfaatan teknologi seperti Telemedicine, kata Marwanto dapat mendorong efisiensi pelayanan BLU sehingga turut meningkatkan penerimaan BLU itu sendiri yang kemudian menjadi bentuk kontribusi terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
"Kalau operasional lebih efisien, pendapatan BLU bisa dipakai kembali untuk layanan masing-masing BLU termasuk untuk meningkatkan remunerasi mereka. Jadi, enggak mungkin BLU mendapat remunerasi tinggi apabila penerimaannya rendah," kata Marwanto.
Pada Rakornas BLU tahun ini, DJPb dengan para pemimpin BLU juga melaksanakan penandatanganan kontrak kinerja. Kontrak kinerja yang disepakati tersebut menjadi acuan bagi tolak ukur kinerja BLU ke depan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, BLU merupakan entitas yang berorientasi pada pelayanan untuk masyarakat, bukan pada keuntungan. Namun, BLU juga harus mampu memiliki perilaku layaknya korporat terutama dalam hal tata kelola, efisiensi, dan akuntabilitas agar pelayanan bisa terus berkelanjutan.
"Jadi BLU bukan berkejar-kejaran mencari keuntungan karena BLU didesain untuk pelayanan. Tapi harusnya kriterianya, memberi pelayanan semaksimal dan sebaik mungkin dengan efisiensi biaya waktu dan proses bisnis," kata Sri Mulyani, Selasa (26/2).
Oleh karena itu, Sri Mulyani berharap fasilitas OA dan BIOS dapat meningkatkan produktivitas serta efisiensi BLU dalam melakukan penugasannya. Terutama, di tengah makin banyaknya jumlah BLU yang mencapai 218 institusi di pusat dan 1.070 institusi di tingkat daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News