kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kementerian PUPR telah melakukan kajian beberapa alternatif lokasi di Kalimantan


Minggu, 04 Agustus 2019 / 16:03 WIB
Kementerian PUPR telah melakukan kajian beberapa alternatif lokasi di Kalimantan


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyediaan infrastruktur dasar seperti jalan, sumber daya air dan perumahan menjadi tahapan awal dalam pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan. 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan kajian pembangunan infrastruktur yang lebih detil masih menunggu penetapan lokasi Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan. 

“Presiden Joko Widodo telah memutuskan pemindahan Ibu Kota Negara. Pembangunan Ibu Kota Baru juga memerlukan persetujuan DPR dan akan diatur dalam Undang-Undang, Kami telah melakukan kajian beberapa alternatif lokasi di Kalimantan," kata Menteri Basuki, akhir pekan lalu. 

Baca Juga: Begini perkiraan kebutuhan gas bumi di Kalimantan jika ibu kota pindah ke wilayah ini

Nanti apabila pertengahan Agustus 2019 ini diputuskan, maka detil desainnya akan dibuat oleh Kementerian PUPR dan mulai tahun 2020 diharapkan sudah bisa memulai dilakukan pekerjaan fisiknya.

Menteri Basuki mengatakan perintah Presiden Joko Widodo agar pembangunan infrastruktur dasar dapat selesai dalam empat tahun. Dalam pembangunan IKN baru, Pemerintah akan mengacu pada kelestarian lingkungan, sesuai konsep city in the forest. 

“Ini tentunya akan menjadi perhatian dunia karena kita akan bangun IKN di Kalimantan, tetapi kita pastikan akan membangun smart and forest city. Kita tidak akan merusak heart of Borneo,” kata Menteri Basuki. 

Baca Juga: Begini gambaran ibu kota baru nantinya versi Bappenas

Menurut Menteri Basuki terdapat tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam mendesain dan membangun IKN baru. Pertama, IKN baru harus mencerminkan identitas bangsa, yang diterjemahkan dalam urban design secara filosofis dari pilar-pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.

Kedua, IKN baru harus menunjukkan keberlanjutan kehidupan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Karena itu, konsep pembangunan IKN baru meminimalisir intervensi terhadap alam, mengintegrasikan ruang-ruang hijau serta biru dan mempertahankan keberadaan hutan Kalimantan atau City in the Forest. 

Ketiga, IKN merupakan kota yang cerdas dan modern berstandar internasional. IKN baru menjadi kota yang compact, mengandalkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).

Baca Juga: Ibu kota pindah ke Kalimantan, beragam pendapat pelaku properti hingga pengamat

Dalam pembangunan IKN antara lain harus memperhatikan penataan bangunan dan lingkungan yang compact dan inklusif, moda transportasi publik yang terintegrasi, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan produktivitas kerja, dan kolaborasi antara arsitektur modern dengan kearifan lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×