kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.783   12,00   0,08%
  • IDX 7.487   7,88   0,11%
  • KOMPAS100 1.159   4,22   0,37%
  • LQ45 919   5,86   0,64%
  • ISSI 226   -0,48   -0,21%
  • IDX30 474   3,57   0,76%
  • IDXHIDIV20 571   3,72   0,66%
  • IDX80 132   0,67   0,51%
  • IDXV30 140   1,16   0,83%
  • IDXQ30 158   0,67   0,43%

Kementerian Perdagangan optimistis kerja sama IA-CEPA akan menggenjot investasi


Senin, 04 Maret 2019 / 14:04 WIB
Kementerian Perdagangan optimistis kerja sama IA-CEPA akan menggenjot investasi


Reporter: Abdul Basith | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perjanjian Kerja sama Ekonomi Konperhensif Indonesia Australia (IA-CEPA) diyakini akan berefek pada peningkatan investasi. Di mana saat ini investasi Australia di Indonesia masih minim yakni hanya US$ 597 juta. 

Sektor utama investasi Indonesia adalah sektor pertambangan, tanaman pangan dan perkebunan, industri logam dasar dan barang logam, dan hotel serta restoran.

"Perjanjian ini juga akan memberikan perlindungan investasi yang lebih kuat, dan mempromosikan iklim bisnis yang lebih stabil," ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat memberikan sambutan penandatanganan IA-CEPA, Senin (4/3).

Hal itu dinilai akan menggenjot investasi Australia di Indonesia. Beberapa sektor pun ditawarkan dapat ivestasi secara langsung oleh Australia.

Australia juga menyatakan ketertarikan terhadpa sejumlah sektor jasa. Antara lain adalah pendidikan tinggi dan vokasi, pertambangan, rumah sakit, pariwisata, konstruksi, energi, pengolahan air limbah, transportasi, dan jasa profesional.

Meski begitu tidak akan ada perlakuan khusus bagi Daftar Negatif Investasi (DNI). Australia tetap akan berpatokan pada DNI yang sama yaitu berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 44 tahun 2016.

"Semua investor diperlakukan sama, tetapi adanya perjanjian ini akan membuat investor Austalia lebih tertarik," terang Enggar.

Pada penandatanganan tersebut juga digelar pertemuan bisnis. Terdapat sejumlah pengusaha yang ikut sebagai bentuk keseriusan Australia dalam Investasi.

"Kita berminat pada sektor perguruan tinggi salah satunya ada Monash University disini," ujar Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Simon Birmingham.

Rencana Australia melakukan investasi di sektor jasa diapresiasi Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang menyaksikan penandatanganan tersebut. JK bilang investasi tersebut akan meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan Indonesia.

JK pun ingin melihat pengembangan investasi tersebut. Pasalnya saat ini Indonesia fokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang juga didapatkan dalam IA-CEPA.

"Agenda besar Indonesia selanjutnya adalah meningkatkan SDM untuk menjadikan kami lebih kompetitif," jelas JK.

Selain investasi di sektor pendidikan, IA-CEPA jiga berfokus pada pengembangan SDM. Salah satu yangbdibahas adalah penambahan kuota visa kerja dan liburan 5.000 per tahun secara bertahap, program pemagangan 200 orang per tabun di perusahaan Australia, dan program pertukaran tenaga kerja ahli.

JK bilang perjanjian agar berkontribusi dalam rantai pasok global. Nantinya industri olahan makanan dapat menggunakan bahan baku dari Australia yang diproduksi di Indonesia dan diekspor ke pasar ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×