kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.463   23,00   0,14%
  • IDX 7.867   65,84   0,84%
  • KOMPAS100 1.100   11,13   1,02%
  • LQ45 796   2,92   0,37%
  • ISSI 269   3,06   1,15%
  • IDX30 413   1,88   0,46%
  • IDXHIDIV20 480   2,54   0,53%
  • IDX80 121   0,47   0,39%
  • IDXV30 133   1,16   0,89%
  • IDXQ30 133   0,80   0,60%

Kementerian Investasi: Hilirisasi Dikuasai Investasi Asing


Senin, 29 April 2024 / 12:42 WIB
Kementerian Investasi: Hilirisasi Dikuasai Investasi Asing
ILUSTRASI. realisasi investasi di bidang hilirisasi sepanjang kuartal I-2024 sebesar Rp 75,8 triliun


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Investasi mencatat, realisasi investasi di bidang hilirisasi sepanjang kuartal I-2024 sebesar Rp 75,8 triliun. Angka ini setara 18,9% dari total realisasi investasi pada periode tersebut.

Berdasarkan data Kementerian Investasi, realisasi investasi hilirisasi terbesar, ada pada sektor mineral, terutama smelter dengan nilai Rp 43,2 triliun. Perinciannya, smelter nikel Rp 33,4 triliun, tembaga Rp 8,4 triliun, dan bauksit Rp 1,4 triliun.

Disusul investasi hilirisasi di sektor kehutanan berupa pulp dan paper sebesar Rp 13,3 triliun, pertanian berupa crude palm oil (CPO) atau oleochemical Rp 11,1 triliun, minyak dan gas berupa petrochemical Rp 7,4 triliun, dan baterai kendaraan listrik Rp 0,8 triliun.

Meski demikian, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi investasi hilirisasi lebih didorong oleh penanaman modal asing (PMA). Pasalnya, realisasi investasi PMA paling besar, ada pada sektor manufaktur mencapai Rp 112,5 triliun, setara 55% dari total PMA kuartal I-2024.

Baca Juga: Realisasi Investasi Kuartal I-2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Sementara realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN), disumbang oleh investasi infrastruktur dan jasa yang mencapai Rp 104,5 triliun, setara 53% dari total realisasi PMDN kuartal I-2024. Sementara investasi manufaktur pada PDMN, berada di urutan kedua, dengan nilai Rp 48,6 triliun atau hanya 24,7%.

"Jadi kenapa hilirisasi dimanfaatkan asing. Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kita," kata Bahlil, Senin (29/4). Ia bilang, perbankan nasional harus terbuka terhadap pembiayaan hilirisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×