kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Kementerian Investasi: Hilirisasi Dikuasai Investasi Asing


Senin, 29 April 2024 / 12:42 WIB
Kementerian Investasi: Hilirisasi Dikuasai Investasi Asing
ILUSTRASI. realisasi investasi di bidang hilirisasi sepanjang kuartal I-2024 sebesar Rp 75,8 triliun


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Investasi mencatat, realisasi investasi di bidang hilirisasi sepanjang kuartal I-2024 sebesar Rp 75,8 triliun. Angka ini setara 18,9% dari total realisasi investasi pada periode tersebut.

Berdasarkan data Kementerian Investasi, realisasi investasi hilirisasi terbesar, ada pada sektor mineral, terutama smelter dengan nilai Rp 43,2 triliun. Perinciannya, smelter nikel Rp 33,4 triliun, tembaga Rp 8,4 triliun, dan bauksit Rp 1,4 triliun.

Disusul investasi hilirisasi di sektor kehutanan berupa pulp dan paper sebesar Rp 13,3 triliun, pertanian berupa crude palm oil (CPO) atau oleochemical Rp 11,1 triliun, minyak dan gas berupa petrochemical Rp 7,4 triliun, dan baterai kendaraan listrik Rp 0,8 triliun.

Meski demikian, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi investasi hilirisasi lebih didorong oleh penanaman modal asing (PMA). Pasalnya, realisasi investasi PMA paling besar, ada pada sektor manufaktur mencapai Rp 112,5 triliun, setara 55% dari total PMA kuartal I-2024.

Baca Juga: Realisasi Investasi Kuartal I-2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Sementara realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN), disumbang oleh investasi infrastruktur dan jasa yang mencapai Rp 104,5 triliun, setara 53% dari total realisasi PMDN kuartal I-2024. Sementara investasi manufaktur pada PDMN, berada di urutan kedua, dengan nilai Rp 48,6 triliun atau hanya 24,7%.

"Jadi kenapa hilirisasi dimanfaatkan asing. Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kita," kata Bahlil, Senin (29/4). Ia bilang, perbankan nasional harus terbuka terhadap pembiayaan hilirisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×