Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berupaya mendorong kepemimpinan perempuan di lingkungan BUMN lewat berbagai program dengan menggandeng sejumlah mitra.
Terbaru, Kementerian BUMN menjalin kerja sama dengan UN Women, salah satu perangkat perserikatan bangsa-bangsa (PBB) yang fokus pada isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Keduanya meneken nota kesepahaman (MoU) pada 19 Februari 2025 lalu.
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata, mengatakan bahwa kerja sama ini untuk mendorong kepemimpinan perempuan menjadi elemen dari transformasi BUMN.
Kementerian BUMN melalui komunitas Srikandi BUMN selama ini telah memiliki program-program untuk mendorong kepemimpinan perempuan. Kerja sama dengan UN Woman diharapkan bisa membuat arah program yang dijalankan selama ini menjadi lebih baik.
Baca Juga: Benarkah Jadwal Pendaftaran Rekrutmen Bersama BUMN 2025 Dibuka Maret? Ini Kata FHCI
“Jadi, kalau kemarin kita intervensi di sisi talentanya, sekarang kita intervensi dari sisi perusahaannya. Sehingga, nanti kita akan semakin baik lagi, semakin inklusif, semakin memberikan kesempatan pada perempuan untuk bisa berkontribusi berkarya dengan lebih baik lagi," kata Tedi dalam keterangannya, Kamis (20/2).
Dia menambahkan, kerja sama dengan UN Women dilakukan lantaran organisasi ini punya fokus kepada pemberdayaan perempuan. UN Women memiliki framework dengan melihat organisasi korporasi seharusnya memiliki beberapa hal terkait dengan pengembangan perempuan.
Tedi mengatakan, pihaknya menyadari bahwa peran perempuan dan laki-laki berbeda. Oleh karena itu, BUMN harus lebih peka untuk bisa memberikan tempat kerja dan hubungan kerja yang lebih baik untuk keberadaan perempuan.
Sementara Ketua Srikandi BUMN, Fikha Lutfi, mengatakan implementasi dari kerja sama ini punya tiga fokus utama. Pertama, melakukan penilaian gender gap analysis tool berdasarkan Women Empowerment Principle untuk melihat posisi BUMN-BUMN saat ini.
“Selanjutnya, kita akan juga menentukan prioritas dari masing-masing BUMN. Mungkin akan berbeda karena sektor-sektor kita berbeda. Selanjutnya, itu akan menjadi rencana kerja tahun 2025 sampai 2026. Disini nanti Srikandi BUMN dan Kementerian BUMN akan monitoring, evaluasi dan juga tindak lanjut dari inisiatif-inisiatif tadi," paparnya.
Baca Juga: Kementerian BUMN Kelola Aset Sitaan Duta Palma
Fikha menyebut bahwa tujuan utamanya dari kerja sama ini untuk memastikan banyak dari perempuan-perempuan yang duduk di posisi strategis. Sehingga perempuan bisa meningkatkan inklusivitas, inovasi dan juga meningkatkan produktivitas perusahaan.
Sebagai informasi, mencapai kesetaraan gender di Indonesia dapat menambah US$ 135 miliar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan, angka ini berada 9% di atas rata-rata pertumbuhan.
Perusahaan dengan tiga atau lebih perempuan di posisi kepemimpinan senior secara konsisten menghasilkan performa yang lebih baik di seluruh organisasi. Menteri BUMN, Erick Thohir, menetapkan target 25% perempuan dalam peran kepemimpinan di BUMN
Selanjutnya: Sebulan Harga Emas Antam Naik 7,76 Persen, Hari Ini Menanjak Lagi (20 Februari 2025)
Menarik Dibaca: MHTC Kembali Gelar Malaysia Healthcare Expo 2025, Perkuat Bisnis Kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News