Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim lahan seluas 1 juta hektar program cetak sawah di Meruake, Papua sudah layak tanam.
Hal ini disampaikan oleh Tenaga Ahli Pengawasan Manajemen Air Kementan, Budi Kartiwa usai melakukan survei lokasi rencana pembuatan demplot sawah percontohan di Marauke.
"Hasi survey kami mencatat PH air di sini sangat baik dan air bakunya juga sangat baik, sehingga dapat di rekomendaskan menjadi demplot sawah percontohan," ujar Budi melalui keterangan tertulisnya, Senin (23/9).
Budi menjelaskan, survei kali ini juga memiliki kesesuaian dengan hasil temuan para pekerja lapangan baik mandor maupun tukang yang mengerjakan sarana dan prasarana pertanian.
Mereka menilai lahan ini layak ditanami karena sudah bisa dikerjakan dengan proses land clearing dan pembentukan petak sawah dalam tempo 2 minggu.
Baca Juga: Jakarta Uji Coba Makan Bergizi Gratis, Sudah Distribusikan 5.289 Paket untuk Siswa
"Karena itu, hasil koordinasi kami dengan tim sepakat atau setuju lokasi 20 hektar di sini akan dijadikan demplot sawah percontohan ke depan untuk 1 juta hektare," ujarnya.
Budi menambahkan bahwa berdasarkan hasil survei yang dilakukan maka lahan-lahan sawah di Merauke kemungkinan besar mampu ditanami 3 kali dalam setahun.
Menurutnya, hal itu menyesuaikan dengan kondisi air di sana yang juga cukup melimpah.
"Kami sarankan juga agar membuat sodetan sungai dari sungai digoel ke wanam demi masa depan pertanian di Merauke yang berkelanjutan," katanya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman blak-blakan soal cetak sawah di Merauke, Papua Selatan untuk membuat Indonesia lumbung pangan dunia.
Menurutnya, cetak sawah merupakan upaya sangat penting karena hampir semua negara di dunia tengah menghadapi tantangan perubahan cuaca hingga gelombang panas.
Amran pun mengungkapkan sampai saat ini program cetak sawah 1 juta ha di Merauke, Papua berjalan sesuai rencana. Bahkan, Amran mengirimkan 260 unit traktor untuk tancap gas menggarap lahan di sana.
"Kami berangkatkan traktor 260 unit. Ini kami berangkatkan ke sana dan kami minta satu minggu tiba karena kami mau kerjakan," tutur Amran di Kantor Kementan, Kamis (19/9).
Diketahui, program cetak sawah memang masuk program ketahanan pangan yang akan dilanjutkan di pemerintahan Prabowo Subianto.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran ketahan pangan dalam RAPBN 2025 dialokasikan sebesar Rp 124,4 triliun, dimana salah satu peruntukanya adalah untuk cetak lahan sawah seluas 250.000 ha.
Baca Juga: Menyambut Indonesia Emas 2045 dengan Produk Hilirisasi Peternakan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News