Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal
KONTAN.CO.ID - Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan kerjasama dengan Kementerian Tanah, Infrastruktur dan Transportasi (Ministry of Land, Infrastructure and Transport/MOLIT) Korea Selatan di bidang peningkatan mutu kualitas pekerjaan perkerasan aspal dan pengembangan teknologi perkerasan jalan yang ramah lingkungan. Kemitraan Indonesia-Korea Selatan dalam bidang jalan sendiri sudah terjalin sekitar 19 tahun. Sejak tahun 2019 hingga 2023, Kementerian PUPR telah bekerjasama dengan Ministry of Land, Infrastructure and Transport/MOLIT Korea Selatan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan jembatan pada jaringan jalan nasional melalui program Establishment of Integrated Management for Structural Health Monitoring System (SHMS).
Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra menjelaskan, peningkatan mutu kualitas pekerjaan perkerasan aspal merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan infrastruktur jalan di Indonesia.
Kolaborasi antara Indonesia dan Korea Selatan dikhususkan pada bidang teknologi guna meningkatkan mutu kualitas pekerjaan perkerasan aspal dan pengembangan teknologi perkerasan yang ramah lingkungan. Kualitas jalan yang kokoh nantinya turut membantu dalam distribusi logistik daerah yang sejalan dengan rencana strategis Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR.
“Sebagai negara dengan jaringan jalan nasional yang luas, kebutuhan akan perkerasan aspal yang berkualitas tinggi menjadi sangat penting. Implementasi teknologi perkerasan aspal yang lebih ramah lingkungan adalah kebutuhan mendesak yang harus segera direspon,” ucap Rachman dalam acara Indonesia - Korea Technical Exchange Seminar 2024 di Auditorium Kementerian PUPR, pada Rabu (7/8/2024).
Rachman menambahkan, pemanfaatan teknologi dalam perkerasan aspal tidak hanya akan meningkatkan kualitas jalan, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan. Teknologi digital milik Korea Selatan bisa dimanfaatkan Direktorat Jenderal Bina Marga untuk memonitor dan mengendalikan proses pekerjaan secara lebih efektif dan efisien.
Pasalnya, Korea Selatan memiliki teknologi perkerasan aspal yang sudah teruji dan terbukti berkualitas. Di sisi lain, Indonesia dengan cakupan wilayah yang luas menghadapi berbagai tantangan dalam penyediaan jaringan jalan sehingga kebutuhan akan perkerasan aspal yang berkualitas tinggi menjadi sangat penting.
“Teknologi digital memungkinkan kita untuk melakukan pemantauan secara real-time, analisis data yang akurat, memudahkan deteksi dini kerusakan dan penanganan yang lebih cepat, serta pengambilan keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang tersedia,” ujar Rachman.
Selain pengembangan teknologi perkerasan jalan, lanjut Rachman, percepatan pembangunan sistem Pavement Quality Management System (PQMS) juga menjadi fokus utama Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR.
“Kita harapkan agar program ini dapat selesai lebih cepat pada akhir tahun 2024 agar bisa segera dimanfaatkan untuk memastikan semua proses dan pekerjaan terkait perkerasan jalan dapat terlaksana sesuai dengan standar kualitas yang tinggi,” tambah Rachman Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News