kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemenperin Sebut Telah Distribusikan 120.000 Ton Minyak Goreng Selama Mei 2022


Selasa, 24 Mei 2022 / 19:10 WIB
Kemenperin Sebut Telah Distribusikan 120.000 Ton Minyak Goreng Selama Mei 2022


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dirjen Industri Agro Kementrian Industri (Kemenprin), Putu Juli Ardhika mengatakan pada bulan Mei ini telah mendistribusikan minyak goreng sebanyak 120.123,43 ton atau sekitar 61,72 % dari total kebutuhan minyak goreng di bulan Mei yaitu 194.634 ton.

“Meski banyak libur, distribusi untuk kebutuhan minyak goreng nasional masih berjalan dan terjaga. Per hari Senin (23/5) Sebanyak 120.123,43 ton sudah kita distribusikan atau 61,72% dari total kebutuhan minyak goreng pada bulan Mei,” katanya pada agenda Rapat Dengar Pendapat bersama komisi VII DPR RI, Selasa (24/5).

Selain itu, dia juga mengungkapkan selama bulan Mei telah ada kenaikan jumlah distributor dari 291 menjadi 296 distributor dan kenaikan jumlah pedagang atau pengecer dari 18.000 pengecer pada April menjadi 23.586 pengecer di bulan Mei.

Putu menjelaskan, kebutuhan minyak goreng curah untuk masyarakat per harinya adalah 7.800 ton. Akumulasi angka tersebut sudah ditambah 20 persen sebagai safety factor. “Jadi sebetulnya kebutuhan harian masyarakat kita adalah 6.500 ton per hari,” sambungnya.

Baca Juga: Mendag Terbitkan Ketentuan Ekspor CPO, Ini Tiga Syarat Memperoleh Persetujuan Ekspor

Dia mengaku, realisasi pendistribusian minyak goreng curah pada bulan Mei lebih pelan daripada bulan sebelumnya yaitu April. Ada beberapa hal yang menyebabkan pendistribusian minyak goreng lebih lambat di bulan ini.

Dia menyebutkan, pada libur lebaran pabrik tidak beroperasi begitu pula dengan angkutan truk dan tangki. Selanjutnya distributor juga mengikuti pola kerja cuti bersama, sehingga mulai aktif kembali pada h+4 lebaran.

“Kendala lain yaitu keterbatasan distributor di daerah Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Papua yang menghambat pengiriman minyak goreng curah dari produsen. Serta HAK masih membutuhkan penyesuaian guna memenuhi daerah-daerah yang lebih luas dan merata,” tambah Putu.

Baca Juga: Mendag: Dahulukan Kebutuhan Migor Dalam Negeri, Baru Boleh Ekspor

Kendati begitu, pada April lalu Kemenperin melalui sistem SIMIRAH mampu mendistribusikan minyak goreng curah melebihi dari jumlah kebutuhan dalam sebulan, bahkan hingga 108,74%.

“Ini di April itu kebutuhan yang sudah termasuk safety factor 20% ini, kebutuhan per bulannya 194.634 ini sudah dapat disuplai 211.638,65 ton atau 108,74 persen,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×