CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kemenparekraf: Bali masih menjadi primadona turis wisman


Jumat, 03 Juli 2020 / 20:41 WIB
Kemenparekraf: Bali masih menjadi primadona turis wisman
ILUSTRASI. Sejumlah wisatawan berada di kawasan Pantai Melasti, Badung, Bali, Rabu (24/6/2020). Pengelola pantai tersebut mulai membuka kembali kunjungan wisatawan untuk melakukan uji coba penerapan prokotol kesehatan pencegahan pandemi COVID-19 dalam menyambut 'new


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam dunia pariwisata, Bali masih menjadi primadona masuknya turis mancanegara ke Indonesia.

Plt Direktur Pemasaran Regional III Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Sigit Witjaksono berkata Bali memegang pintu masuk turis sebesar 50%, disusul oleh Jakarta sebesar 30%. Adapun daerah Kepulauan Riau, Batam dan Bintan menduduki porsi 20%.

"Namun di masa Covid-19, porsi berbalik. Turis wisman banyak masuk melalui Batam dan Bintan melalui kapal ferry. Ini terjadi karena mereka berangkat dari Singapura," jelas Sigit dalam acara webinar Indonesia Inbound Tour Operator Association (IINTOA) yang diselenggarakan virtual, Jumat (3/7).

Sementara itu, Paul Edmundus, Chairman IINTOA menyatakan walau saat ini Indonesia masih belum membuka perizinan masuk turis asing, penting bagi pelaku industri pariwisata terus memasarkan pariwisata dalam negeri untuk menarik turis wisman.

Baca Juga: Kunjungan wisman turun drastis, Kemenparekraf gencar promosi online

"Berpromosi ini mendorong kembali ingatan dan koneksi. Kita memiliki alam yang bagus dan masih ada semuanya. Jika tidak berpromosi, maka aktivitas itu akan didahului oleh negara lain, misalnya Thailand yang terus terusan berpromosi di Rusia sehingga mayoritas kunjungan turis wisman Rusia di Asia, terdapat di Thailand," tambah Edmundus.

Edmundus juga menyadari bahwa kebijakan imigrasi yang membatasi kedatangan warga asing ke dalam negeri juga berkaitan dengan kementerian lain.

Dengan demikian pihaknya berharap, pemerintah dapat mengambil kebijakan aman untuk kembali meramaikan turis inbound yang merosot tajam sejak pandemi.

"Kami menyadari ini kerja yang berkaitan satu sama lain di pemerintahan. Maka kami hanya dapat berharap yang terbaik," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×