Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya di level tinggi dalam waktu yang lama. Hal ini karena kondisi inflasi di negara tersebut tak kunjung turun.
“Karena inflasinya yang tinggi maka, kelihatannya suku bunga di Amerika Serikat belum akan diturunkan oleh bank sentral Amerika,” tutur Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara agenda Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2024, Kamis (18/4).
Baca Juga: The Fed Diramal Akan Menahan Suku Bunga Lebih Lama, Rupiah Bisa Makin Lemah
Suahasil menyebut, awalnya berbagai pihak meramal dan mengharapkan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya pada pertengahan 2024 ini. Akan tetapi, perkiraan tersebut meleset, mengingat kondisi perekonomian global juga sedang memanas.
Dengan suku bunga AS yang masih tinggi, maka akan menyebabkan arus modal akan keluar dari negara-negara emerging market ke AS, sehingga akan menyulitkan berbagai negara memperoleh aliran modal.
Dengan kondisi tersebut, artinya pemerintah Indonesia masih harus menjaga kondisi volatilitas yang terjadi di tingkat global.
Baca Juga: Cadangan Devisa RI Diramal Terus Turun, Ini Alasannya
Di samping itu, Suahasil menyebut kondisi di China dan Eropa juga masih menjadi perhatian. Belum lagi ada konflik baru yang memanas yakni di Iran dan Israel, yang akan semakin memperburuk kondisi ekonomi global.
“Kita akan memperhatikannya dengan serius, kita harapkan tidak terjadi eskalasi yang berlebihan sehingga mengganggu perdagangan dan sektor perdagangan dunia,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News