kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kemenkeu catat jumlah pengangguran baru 1,76 juta hingga Mei 2020 akibat Covid-19


Rabu, 29 Juli 2020 / 21:21 WIB
Kemenkeu catat jumlah pengangguran baru 1,76 juta hingga Mei 2020 akibat Covid-19
ILUSTRASI. Sejumlah buruh berjalan keluar dari pabrik Beesco Indonesia di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/6/2020). Kementerian Ketenagakerjaan meminta para pengusaha merekrut kembali pekerja atau buruh yang terkena PHK dan dirumahkan akibat pandemi COVID-19 dengan har


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pandemi Covid-19 tak hanya mengganggu kesehatan saja namun juga menekan laju perekonomian yang melanda dunia tak terkecuali juga Indonesia.

Tak hanya itu, wabah ini juga meningkatkan potensi bagi banyak masyarakat untuk kehilangan pekerjaan dan penghasilan. Tak ayal, ini juga berpotensi meningkatkan angka kemiskinan.

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro (PKEM) BKF Kemenkeu, Hidayat Amir mengatakan, akibat pandemi ini, angka kemiskinan dan pengangguran semakin meningkat.

Baca Juga: Kemenkeu proyeksikan ekonomi pada 2021 tetap tumbuh meski di tengah ketidakpastian

Padahal target kemiskinan di tahun 2020 yakni sekitar 9,7% sampai 10,2%. Adapun di tahun 2021 juga target kemiskinannya yakni 9,2% - 9,7%.

Sedangkan target gini rasio di tahun 2020 adalah sekitar 0,379 sampai 0381. Sedangkan di tahun 2021 sekitar 0,377 hingga 0,379.

Namun, apabila berdasarkan data Badan Pusat Statistik per Maret 2020, angka kemiskinannya mencapai 9,78%. Meski mencatat penurunan sejak tahun 2012 yang sekitar 11,96%. Namun tentu di tahun ini diprediksi akan lebih tinggi dari target yang ditetapkan.

“Dampak Covid-19 ini hampir menyasar ke seluruh lapisan masyarakat. Tapi penduduk miskin dan rentan justru yang terdampak lebih dalam karena penurunan daya beli,” jelas Amir saat video konferensi, Rabu (29/7).

Baca Juga: Per 22 Juli 2020, realisasi penyaluran dana program PEN mencapai Rp 138,28 triliun

Meski data BPS juga mencatat adanya penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Febuari 2020 menjadi 4,99%. Namun Covid-19 mengakibatkan munculnya pengangguran baru dan berdampak ke 1,76 juta pekerja hingga Mei 2020.

“Karena ini hasil survei BPS pada Maret 2020 yang di rilis bulan Juni kemarin. Jadi Kalau kondisi pada April dan Mei 2020 memburuk ya probabilitasnya lebih tinggi. Sehingga tentunya respon pemerintah terkait penanganan dan pemulihan Covid-19 terus dilanjutkan, menjaga masyarakat miskin juga tetap dilakukan dengam cara-cara yang simple, dukungan dunia usaha juga tetap kita lanjutkan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×