Reporter: Venny Suryanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi penyaluran dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) secara keseluruhan baru tersalurkan senilai Rp 138,28 triliun per 22 Juli 2020 dari total anggaran program senilai Rp 695,20 triliun untuk PEN.
Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Ubaidi Sochech Hamid menjelaskan, progres pelaksanaan penanganan Covid-19 dan program PEN dari sisi belanja, secara umum masih menghadapi tantangan di level operasional dan proses administrasi.
Ia menjabarkan perkembangan realisasi program PEN untuk enam sektor utama per 22 Juli 202. Pertama, kesehatan baru terealisasi sekitar Rp 6,78 triliun atau 7,74% dari pagu indikatif senilai Rp 87,55 triliun.
Baca Juga: Genjot pertumbuhan ekonomi tahun depan, pemerintah geber belanja negara
Kedua, sektor perlindungan sosial terealisasikan sekitar 38,31% atau sekitar Rp 78,12 triliun dari pagu senilai Rp 203,91 triliun.
Ketiga, realisasi program PEN di sektoral dan pemda juga baru terealisasikan sekitar Rp 6,97 triliun atau sekitar 6,57% dari pagu yang dialokasikan senilai Rp 106,05 triliun.
Keempat, program dukungan untuk UMKM realisasinya telah mencapai Rp 30,21 triliun atau sekitar 25,3% dari pagu yang ditetapkan sebesar Rp 123,47 triliun. Kelima, program PEN untuk pembiayaan korporasi belum ada realisasi alias 0% dari pagu senilai Rp 53,57 triliun.
“Terkait pembiayaan korporasi, regulasinya sudah selesai dan akan segera dilakukan proses Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) sehingga akan segera mulai dilakukan pencairan akhir Juli 2020,” jelas Ubai kepada Kontan.co.id melalui konferensi daring, Rabu (29/7).
Keenam, realisasi pada insentif usaha per 22 Juli 2020 sekitar Rp 16,2 triliun atau sekitar 13,34% dari pagu yang dialokasikan senilai Rp 120,61 triliun.
Baca Juga: Kemenkeu optimistis penyerapan bansos sampai Desember 2020 capai 95%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News