kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenkes: Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia Capai 143 Kasus


Jumat, 24 Juni 2022 / 16:40 WIB
Kemenkes: Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia Capai 143 Kasus
ILUSTRASI. Kasus subvarian omicron BA.4 dan BA.5 menanjak


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan perkembangan data Covid -19. Per Kamis (23/6) jumlah kasus Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia mencapai 143 kasus.

“Saya ingin menginformasikan per 23 Juni, pasien sub varian BA.4 dan BA. 5 berjumlah 143 kasus. Laki lakinya 73 orang dan perempuan 70 orang . Sementara yang terkonfirmasi BA. 4 sebanyak 21 dan BA. 5 ada 122,” kata Juru Bicara Kemenkes RI, Mohammad Syahril, dalam konferensi pers yang dipantau daring, Jumat (24/6)

Lebih lanjut Syahril menjelaskan, baik Subvarian Omicron BA.4 maupun BA.5 menyerang hampir seluruh usia. Dari yang berumur nol sampai dengan empat tahun (empat kasus), lima hingga sembilan tahun (enam kasus), 10 sampai 14 tahun (tujuh kasus), 15 hingga 19 tahun (11 kasus), 20 hingga 29 tahun (29 kasus), 30 sampai 39 tahun (34 kasus), 40 hingga 49 tahun (20 kasus), hingga populasi lanjut usia atau 50 sampai 59 tahun (20 kasus).

Selanjutnya dia menjelaskan bahwa subvarian dari BA 4 dan BA 5 ini juga dapat menyerang masyarakat yang sudah melakukan vaksin. Dari 143 kasus tersebut, sebanyak 35 orang yang terpapar telah melakukan vaksinasi booster.

Baca Juga: Kasus Covid-19 & Omicron Makin Banyak, Waspadai Gejala BA.4 dan BA.5 Berikut

Dia menjelaskan, bahwa gejala dari subvarian BA. 4 dan BA.5 sendiri hampir sama dengan varian omicron.

“Gejala utamanya ada batuk, demam, flu atau pilek dan nyeri tenggorokan,” sebut Syahril.

Khusus subvarian BA.5 sendiri, dia menjelaskan ada kemungkinan terjadi sesak, anosmia dan mual mual. “Semua gejalanya sama dengan Omicron namun pada subvarian ini gejalanya lebih ringan,” tuturnya.

Lebih lanjur syahril mengatakan bahwa penambahan kasus Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 turut mempengaruhi penambahan kasus Covid -19 secara nasional. Per Kamis, 23 Juni 2022 kemarin terjadi penambahan kasus sebanyak 1.907.

Oleh karenanya, Syahril berharap agar masyarakat Indonesia kembali waspada terhadap perkembangan Covid -19, disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan segera melakukan vaksinasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×