kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenhub: Progres Pembangunan Stasiun Manggarai Telah Mencapai 60,12%


Kamis, 09 Juni 2022 / 09:34 WIB
Kemenhub: Progres Pembangunan Stasiun Manggarai Telah Mencapai 60,12%
ILUSTRASI. Stasiun Manggarai


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, pembangunan Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral pertama dan terbesar di Indonesia masih terus dikerjakan.

Per Mei 2022 progres pengerjaan Stasiun Manggarai sudah mencapai 60,125% untuk pembangunan fisik sisi timur, dan ditargetkan akan dioperasikan pada tahun 2023.

Kemenhub mengatakan, Stasiun Gambir masih tetap melayani perjalanan jarak jauh seperti biasa. Hal ini sekaligus menjawab pertanyaan berbagai pihak mengenai status Stasiun Gambir dan Stasiun Manggarai.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri menyebutkan, Stasiun Manggarai dipilih menjadi lokasi pengembangan stasiun sentral mengingat posisinya yang sangat strategis dan perannya yang sangat vital dalam menunjang layanan kereta api di ibu kota.

"Saat ini, Stasiun Manggarai sudah mengemban peran menjadi stasiun hub untuk tujuh persimpangan jalur kereta api," ujar Zulfikri dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kontan.co.id, Kamis (9/6).

Baca Juga: Anggaran Pembangunan Proyek Strategis Nasional Tak Akan Dipotong

Tujuh persimpangan tersebut terdiri dari jalur kereta api yang mengarah ke Jatinegara, arah ke Jakarta Kota, arah ke Tanah Abang, arah ke Bogor, arah ke depo KRL Bukit Duri, arah ke Pusat Gudang Persediaan, serta mengarah ke Balai Yasa Manggarai.

Hal ini membuat Stasiun Manggarai menjadi stasiun tersibuk yang melayani lebih dari 20.000 penumpang dan 616 perjalanan KRL setiap hari sebelum pandemi.

Guna mengakomodasi tingginya lalu lintas kereta api dan mengurai bottleneck yang sering terjadi, Stasiun Manggarai kemudian dikembangkan oleh DJKA untuk menjadi stasiun sentral yang akan memiliki 18 jalur aktif saat pengoperasian penuh nanti.

Keseluruhan jalur tersebut akan melayani kereta api (KA) jarak jauh, KRL Jabodetabek, serta KA Bandara sehingga memudahkan masyarakat untuk berganti layanan kereta api dalam satu gedung stasiun.

Nantinya, sebanyak 8 jalur dari 18 jalur tersebut akan terletak pada lantai dasar (at grade) dan 10 jalur layang di lantai 2, sementara lantai 1 difungsikan sebagai concourse.




TERBARU

[X]
×