kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemendikbud Ristek Akan Bawa 4 Isu Utama Pendidikan dalam Presidensi Indonesia di G20


Rabu, 09 Februari 2022 / 14:26 WIB
Kemendikbud Ristek Akan Bawa 4 Isu Utama Pendidikan dalam Presidensi Indonesia di G20
ILUSTRASI. Logo Kemendikbud Ristek, Tut Wuri Handayani. Kemendikbud Ristek Akan Bawa 4 Isu Utama Pendidikan dalam Presidensi Indonesia di G20.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengungkapkan bahwa dalam presidensi Indonesia di G20 akan membawa empat isu utama pendidikan. 

Chair of The G20 Education Work Group Iwan Syahril, menjelaskan bahwa isu ini merupakan penguatan dari isu yang sudah dibahas pada tahun lalu, dengan tujuan agar pendidikan dapat dipulihkan dan ditingkatkan dari masa sebelum pandemi.

Isu yang pertama menurut Iwan adalah pendidikan berkualitas untuk semua. Menurutnya isu ini berangkat dari tantangan untuk mendorong pemerataan akses dan kualitas pendidikan di semua tingkatan, khususnya untuk kelompok rentan dalam upaya pemulihan pasca pandemi.

“Ini juga bentuk penegasan komitmen Indonesia untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi semua sesuai dengan sustainable development goals yang keempat,” katanya dalam pembukaan Kick Off G20 on Education and Culture, Rabu (9/2).

Baca Juga: Penting untuk Siswa, Ini Tips Memilih Jurusan Sesuai dengan Minat dan Kemampuan

Kedua, teknologi digital dalam pendidikan, menurutnya di bagian ini Indonesia ingin mengajukan diskusi dan solusi tentang bagaimana teknologi digital bisa menjadi jawaban atas permasalahan akses kualitas, dan keadilan sosial di bidang pendidikan.

Ketiga, solidaritas dan kemitraan, Iwan menjabarkan bahwa isu ini berkaitan dengan budaya bangsa Indonesia, yakni gotong royong. “Kita ingin menawarkan kearifan budaya bangsa kita sebagai solusi dalam reimagining the future, karena kita percaya hanya dengan saling mendukung dan saling bekerjasama kita bisa maju dan menyelesaikan persoalan-persoalan pendidikan global,” jelasnya.

Terakhir, masa depan dunia kerja pasca pandemi Covid-19, menurutnya, Kemendikbud Ristek berpandangan seiring dengan kebutuhan dunia, terutama perubahan pasca pandemi Covid-19, dunia perlu melakukan reimajinasi tentang bagaimana pendidikan dapat menjawab tantangan-tantangan dunia di masa mendatang.

Baca Juga: Mudah Ditemukan di Pasar! Ini Rempah-Rempah yang Efektif Meningkatkan Imunitas Tubuh

“Kami mengajak seluruh kementerian dan lembaga dan yang terlibat dalam working group serta unsur non pemerintah yang terlibat dalam engagement grup untuk saling berkolaborasi dan saling menguatkan. Dalam presidensi ini Indonesia akan menunjukkan bahwa budaya gotong royong akan menjadi inspirasi bagi dunia untuk terus bersama-sama pulih dari pandemi dan melangkah ke depan menata kembali dunia yang lebih baik,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×