kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.953.000   -3.000   -0,15%
  • USD/IDR 16.500   45,00   0,27%
  • IDX 6.828   -98,48   -1,42%
  • KOMPAS100 988   -16,47   -1,64%
  • LQ45 764   -13,30   -1,71%
  • ISSI 218   -2,39   -1,08%
  • IDX30 396   -7,05   -1,75%
  • IDXHIDIV20 467   -8,64   -1,82%
  • IDX80 111   -1,85   -1,64%
  • IDXV30 114   -1,16   -1,00%
  • IDXQ30 129   -2,13   -1,62%

Kemendag Sudah Kirim Usulan Bea Keluar Ekspor Kelapa Ke Kemenkeu, Ini Kata Wamenkeu


Kamis, 08 Mei 2025 / 15:47 WIB
Kemendag Sudah Kirim Usulan Bea Keluar Ekspor Kelapa Ke Kemenkeu, Ini Kata Wamenkeu
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan Budi Santoso sudah menyampaikan kepada Kementerian Keuangan terkait usulan kebijakan pungutan bea keluar ekspor kelapa.  IMAGO/Filippo Carlot


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Perdagangan Budi Santoso menyebut sudah menyampaikan kepada Kementerian Keuangan terkait regulasi rencana kebijakan pungutan bea keluar ekspor kelapa.

Nantinya kebijakan tersebut akan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK).

Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Keuangan I Suahasil Nazara mengungkapkan, dirinya belum melihat isi dari laporan terkait rencana kebijakan ekspor kelapa dari Menteri Perdagangan.

Baca Juga: Menteri Perdagangan Usulkan Pungutan Ekspor Kelapa untuk Redam Kenaikan Harga

“Iya nanti kita cek. kalo yang udah dikirim nanti kita cek,” kata Suahasil kepada awak media di komplek Parlemen, Kamis (8/5).

Sebagaimana diketahui, rencana pungutan bea keluar ekspor kelapa ini , untuk meredam kenaikan harga kelapa yang cukup tinggi di pasaran.

Sebagaimana diketahui, harga kelapa bulat di pasar saat ini naik signifikan, mencapai Rp 20.000 - Rp 25.000 per butir, bahkan lebih di beberapa daerah.

Kenaikan ini jauh di atas harga normal yang biasanya berkisar antara Rp 10.000 - Rp 15.000 per butir. Penyebab utama kenaikan harga ini adalah kelangkaan pasokan akibat cuaca buruk dan meningkatnya permintaan ekspor.

Baca Juga: Perhimpunan Petani Kelapa Tolak Usulan Moratorium Ekspor Selama 6 Bulan

Sebelumnya, Budi menyampaikan kelangkaan yang terjadi pada komoditas kelapa disebabkan oleh ekspor yang dilakukan pelaku usaha. Pasalnya, kata dia, harga jual kelapa untuk diekspor jauh lebih tinggi.

“Harga ekspornya memang lebih tinggi daripada harga dalam negeri. Ya sehingga karena semua ekspor akhirnya jadi langka dalam negeri,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Kamis (17/4).

Budi mengungkapkan, pihaknya telah memfasilitasi pertemuan antara pelaku industri pengolahan kelapa bersama eksportir untuk mencari jalan tengah terkait persoalan ini.

Menurutnya, bila harga jual di dalam negeri terpaut lebih rendah tentunya bakal menggerus para petani kelapa. Untuk itu, kesepakatan antara industri dan eksportir perlu dilakukan.

Selanjutnya: Huawei Resmikan Experience Store di Palembang Icon Mall

Menarik Dibaca: Huawei Resmikan Experience Store di Palembang Icon Mall

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×