kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.220   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kebijakan moneter The Fed akan lebih ketat tahun depan, BI siap pasang kuda-kuda


Selasa, 01 Juni 2021 / 18:36 WIB
Kebijakan moneter The Fed akan lebih ketat tahun depan, BI siap pasang kuda-kuda
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pasar keuangan global menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian lebih Bank Indonesia (BI) untuk menjaga stabilitas keuangan domestik. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, ketidakpastian di pasar keuangan global di tahun depan masih akan dibayangi oleh inflasi Amerika Serikat (AS) yang meningkat di atas ekspektasi pasar dan berlanjutnya volatilitas imbal hasil US Treasury Bond. 

“Tahun depan kemungkinan The Fed akan mulai mengubah kebijakan moneter, mengurangi intervensi di likuiditas, dan mulai melakukan pengetatan-pengetatan, bahkan kemungkinan akan menaikkan suku bunga,” jelas Perry dalam Rapat Kerja bersama dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (31/5). 

Baca Juga: Meski inflasi diperkirakan menanjak, perbaikan daya beli hanya sesaat

Perry kemudian mengatakan, BI akan terus memperkuat kuda-kuda untuk mengantisipasi hal tersebut. Pasalnya, ini akan memengaruhi perkembangan yield SBN maupun nilai tukar rupiah. 

Untuk itu, BI akan mengeluarkan jurus untuk memastikan stabilitas di pasar keuangan tetap terjaga yaitu dengan bauran stabilitas moneter.  Namun hingga saat ini, Perry melihat para pelaku pasar masih memperkirakan suku bunga The Fed masih belum akan berubah hingga awal tahun 2022. 

Perkembangan ini berdampak pada aliran modal global yang kembali masuk ke sebagian negara berkembang dan mendorong penguatan mata uang di berbagai negara tersebut, termasuk Indonesia. 

Selanjutnya: LPEM FEB UI memperkirakan inflasi Mei 2021 di kisaran 0,25% mom hingga 0,3% mom

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×