kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Katering masih dikeluhkan jemaah haji 2016


Selasa, 15 November 2016 / 15:21 WIB
Katering masih dikeluhkan jemaah haji 2016


Reporter: Agus Triyono | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Tingkat kepuasan jemaah haji terhadap pelaksanaan ibadah haji terus membaik. Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik / BPS terhadap proses penyelenggaraan ibadan haji 2016, tingkat kepuasan jamaah berhasil mencapai 83,83 atau naik jika dibandingkan dengan tahun 2013, 2014, 2015 yang masing- masingnya tingkat kepuasan hanya mencapai 82,69, 81,52, 82,67.

Survei dilakukan dengan kuesioner dan wawancara terhadap 18.500 jemaah yang ikut dalam penyelenggaraan ibadah haji 2016. "Tingkat kepuasan ini naik besar, jika dibandingkan tahun sebelumnya," kata Kecuk Suharyanto, Kepala BPS saat merilis hasil survei di Jakarta, Selasa (15/11).

Kecuk mengatakan, dari hasil survei BPS juga diketahui, tingkat kepuasan jemaah terhadap penyelenggaraan ibadah haji 2016 ini cukup merata di semua layanan. Untuk layanan petugas kloter misalnya, tingkat kepuasan jemaah mencapai 87,47.

Untuk layanan petugas kloter, tingkat kepuasan jamaah mencapai 84,92. Untuk layanan petugas ibadah, tingkat kepuasan mencapai 87,74. Untuk layanan bus antar kota, tingkat kepuasan mencapai 87,04. "Peningkatan indeks kepuasan terjadi di semua jenis layanan, kecuali layanan katering," katanya.

Meskipun secara indeks membaik, Kecuk mengatakan, pelaksanaan ibadan haji 2016 bukan tanpa cacat. Masalah tersebut tersebar merata di setiap layanan haji. Untuk layanan petugas kloter misalnya, Kecuk mengatakan, pihaknya masih menjumpai petugas kloter yang kurang aktif berkomunikasi dengan jemaah haji.

Akibatnya, ada jemaah yang tidak mengenali ketua kloter dan petugas kloter lainnya. "Bisa jadi mereka kurang aktif, atau karena seorang petugas kloter biasanya membawahi jemaah besar antara 350 sampai 400 jemaah," katanya.

Masalah lain, berkaitan dengan pelayanan akomodasi pemondokan. Secara umum jemaah puas dengan fasilitas pemodokan, tapi masih perlu dilengkapi. Fasilitas itu antara lain; tempat, mesin cuci, alat kebersihan, jumlah MCK, AC dan kipas angin yang lebih banyak.

Selain masalah- masalah tersebut, pelayanan makanan selama penyelenggaraan ibadah haji juga masih dikeluhkan. Kecuk mengatakan, keluhan utamanya berkaitan dengan cita rasa yang masih belum memenuhi keinginan jemaah dan variasi menu yang sedikit.

Masalah lain, berkaitan dengan pelayanan bus Armina. BPS menemukan bahwa jemaah memberikan banyak catatan negatif terkait layanan ini. Keluhan menyangkut kurangnya armada yang membuat banyak jemaah haji yang tidak kebagian tempat duduk dan terpaksa berdiri dalam bus dan waktu tunggu kedatangan bus yang terlalu lama. Selain itu, BPS juga menemukan banyak fasilitas bus, seperti; AC dan kursi yang rusak, serta fisik bus yang tidak layak jalan.

Lukman Hakim S, Menteri Agama menyambut positif hasil survei BPS tersebut. Menurutnya, itu adalah bahan untuk evaluasi perbaikan penyelenggaraan ibadah haji agar ke depan lebih baik.

"Tapi ada yang perlu diklarifikasi dari hasil itu," katanya.

Klarifikasi menyangkut keluhan jamaah terhadap layanan bus Armina. Lukman mengatakan, layanan tersebut di luar kontrol pemerintah. Bus disediakan oleh Organda Arab Saudi. "Armada didapat dengan cara undi, kami tidak bisa menolak," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×