kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus positif corona di luar negeri naik, Indonesia waspadai Covid-19 gelombang 3


Jumat, 22 Oktober 2021 / 10:30 WIB
Kasus positif corona di luar negeri naik, Indonesia waspadai Covid-19 gelombang 3
ILUSTRASI. Kasus positif corona di luar negeri naik, Indonesia waspadai Covid-19 gelombang 3


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Indonesia mewaspadai ancaman pandemi Covid-19 gelombang ketiga. Pasalnya, kasus positif Covid-19 di luar negeri semakin marak. 

Sejatinya, kasus positif Covid-19 di Indonesia dalam tren turun. Namun, di berbagai negara kasus positif Covid-19 kembali meningkat.

Melansir data Satgas Covid-19, hingga Kamis (21/10) ada tambahan 633 kasus baru yang terinfeksi Corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 4.237.834 kasus positif Covid-19. 

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Covid-19 bertambah 1.372 orang sehingga menjadi sebanyak 4.079.120 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 di Indonesia bertambah 43 orang menjadi sebanyak 143.120 orang. Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 15.594 kasus, berkurang 782 kasus aktif dibanding sehari sebelumnya.

Dikutip dari Kompas.com, Jumat 22 Oktober 2021, kasus Covid-19 di Singapura melonjak. Singapura melaporkan 3.439 kasus baru positif Covid-19 pada Kamis (21/10/2021). Kasus-kasus baru positif Covid-19 ini, sebanyak 3.437 ditularkan secara lokal dan dua kasus impor.

Selain itu, dilaporkan adanya 16 kematian Covid-19 dalam satu hari terakhir, terdiri dari 12 pria dan wanita berusia 61-93 tahun. Pada Rabu (20/10/2021), Singapura mencatat 18 kematian akibat komplikasi Covid-19, menjadi jumlah harian tertinggi sejak pandemi dimulai.

Direktur Pelaksana Direktur Pemakaman Ang Chin Moh memaparkan telah menimbun persediaan alat pelindung diri (APD), belajar dari epidemi sindrom pernapasan akut (SARS) tahun 2003.

Lalu, kasus positif Covid-19 di Inggris kembali mencapai level tertinggi setelah tiga bulan Inggris melaporkan lebih dari 50.000 kasus Covid-19, untuk pertama kalinya sejak 17 Juli lalu. Pada Kamis (21/10/2021), Inggris mencatat 52.009 kasus corona dan 115 kematian dalam 28 hari setelah tes positif. 

Baca juga: Pemerintah berburu Molnupiravir obat Covid-19, bagaimana keampuhannya?

Perdana Menteri Boris Johson mendesak orang-orang yang memenuhi syarat untuk segera melakukan dosis ketiga. Anak-anak berusia 12-15 tahun diimbau mendapatkan vaksinasi pertama, dan dipastikan vaksin dalam jumlah besar telah tersedia. Diperkirakan sebanyak 4,7 juta dosis booster, yang datang setidaknya enam bulan setelah suntikan kedua, telah dikirimkan di Inggris.

Di China, kasus Covid-19 juga mulai semarak. Otoritas China membatalkan ratusan penerbangan, menutup sekolah, dan memperbanyak pengujian massal pada Kamis (21/10/2021) untuk membasmi wabah Covid-19 klaster baru yang terkait dengan sekelompok wisatawan. 

Kasus positif Covid-19 China terbaru ini terkait dengan pasangan lanjut usia yang berada dalam kelompok beberapa turis. Mereka memulai di Shanghai sebelum terbang ke Xi'an, provinsi Gansu, dan Mongolia Dalam.

Puluhan kasus sejak itu dikaitkan dengan perjalanan mereka, lalu ada kontak dekat di setidaknya lima provinsi dan wilayah, termasuk ibu kota Beijing.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers Evaluasi PPKM, Senin (18/10/2021) juga mengingatkan potensi pandemi Covid-19 gelombang ketiga. Pemerintah menyiapkan berbagai cara untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga.

Cara pencegahan Covid-19 gelombang ketiga antara lain:

  • Peningkatan vaksinasi nasional
  • Pembatasan penerbangan dari luar negeri
  • Tetap menjalankan kebijakan PPKM

Selain itu, Luhut meminta masyarakat juga tetap aktif menjalankan pencegahan terhadap penularan virus corona. "Seluruh masyarakat harus patuh karena kita masih berjaga-jaga terhadap kemungkinan gelombang ketiga yang terjadi pada Natal dan Tahun Baru yang akan datang, kita harus berhati-hati," kata Luhut, Senin (18/10/2021).

Sebelumnya, Kompas.com memberitakan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 memperingatkan gelombang ketiga pandemi Covid-19 yang berpotensi terjadi di Indonesia. Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, sejumlah negara tengah menghadapi pandemi Covid-19 gelombang ketiga tersebut.

Tiga gelombang pandemi Covid-19 dunia masing-masing terjadi pada Januari 2021 sebagai puncak pertama, April 2021 puncak kedua, dan Agustus-September 2021 sebagai puncak ketiga. Sementara, RI baru mengalami dua gelombang pandemi Covid-19.

"Kita harus waspada dan tetap disiplin protokol kesehatan agar kita tidak menyusul third wave atau lonjakan ketiga dalam beberapa bulan ke depan," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (14/9/2021).

Menurut Epidemiolog Universitas Grifftith Australia Dicky Budiman, pandemi Covid-19 gelombang ketiga sangat mungkin terjadi, sebab mayoritas masyarakat Indonesia belum mempunyai imunitas untuk melawan virus atau tingkat vaksinasi yang masih cukup rendah.

Dicky menjelaskan, potensi pandemi Covid-19 gelombang ketiga bersifat dinamis. “Dulu saya memprediksi Oktober, tapi ini berubah lagi, mundur lagi, jadi Desember. Desemberpun gelombangnya menurun juga, merendah, nggak sebesar seperti prediksi sebelumnya,” tutur dia.

Ia memaparkan, ini disebabkan adanya intervensi yang dilakukan seperti PPKM yang diperpanjang lebih diperkuat. “Prediksi-prediksi ini tidak statis, dinamis banget. Artinya semakin kita konsisten, semakin disiplin dalam memberikan intervensi, termasuk capaian vaksinasi, ini akan membuat potensi (gelombang ketiga) itu semakin jauh atau mengecil tapi tetap ada, jauh mengecil,” tambah dia.

Sementara saat ini, Dicky mengatakan, dalam prediksi terakhir sesuai dengan perkembangan situasi terkini, pandemi Covid-19 gelombang ketiga mundur ke Desember.

Semoga pandemi Covid-19 gelombang ketiga tidak terjadi di Indonesia. Ayo patuhi protokol kesehatan!

Selanjutnya: Catat, aturan perjalanan pesawat terbang dengan PCR berlaku mulai 24 Oktober

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×