kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Melonjak Jadi 254 Orang, Ini Gejala Covid-19 Omicron yang Banyak di Indonesia


Rabu, 05 Januari 2022 / 06:53 WIB
Kasus Melonjak Jadi 254 Orang, Ini Gejala Covid-19 Omicron yang Banyak di Indonesia
ILUSTRASI. Kasus Melonjak Jadi 254 Orang, Ini Gejala Covid-19 Omicron yang Banyak di Indonesia


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Waspada Covid-19 Omicron. Jumlah kasus Covid-19 Omicron di Indonesia terus melonjak. Berikut gejala Covid-19 Omicron yang banyak terjadi di Indonesia.

Mengenali gejala Covid-19 di Indonesia dan cara mencegah penularan sangat penting. Pasalnya, penularan Covid-19 Omicron di Indonesia sudah terjadi di tingkat lokal.

Di sisi lain gejala Covid-19 Omicron berbeda dengan gejala infeksi virus corona varian sebelumnya. Bahkan, ada pasien Covid-19 Omicron yang tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan kasus positif Covid-19 varian Omicron di Indonesia pada Selasa 4 Januari 2022 mencapai 254 orang. Jumlah kasus Covid-19 Omicron di Indonesia meningkat pesat dibandingkan akhir tahun 2021 yang sebanyak 136 orang.

Melansir Kompas.com, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, mayoritas pasien Covid-19 Omicron di Indonesia mengalami gejala ringan dan tanpa gejala. Nadia mengatakan, sebagian besar dari pasien Covid-19 Omicron di Indonesia mengalami gejala batuk dan pilek.

"Dari hasil pemantauan, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk (49 persen) dan pilek (27 persen),” kata Nadia.

Nadia mengatakan, dari 254 kasus Covid-19 Omicron di Indonesia, 239 kasus merupakan pelaku perjalanan internasional (imported case) dan 15 kasus merupakan transmisi lokal. "Mayoritas (penularan) masih didominasi dari pelaku perjalanan dari luar negeri," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan banyak pasien Covid-19 Omicron di Indonesia tidak memiliki gejala. Lalu, sebagian pasien Covid-19 Omicron di Indonesia hanya mengalami gejala ringan. "Mereka tidak butuh oksigen dan saturasinya masih diatas 95 persen. Sekitar 23 persen atau 34 orang sudah kembali ke rumah. Sampai sekarang tidak ada yang menbutuhkan perawatan serius di RS, cukup diberi obat dan vitamin," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin.

Baca Juga: Aturan Karantina dari Luar Negeri Diperketat, Simak Ketentuan & Daftar Pusat Lokasi

Gejala Covid-19 Omicron

Sementara itu, dari berbagai penelitian kasus Covid-19 Omicron, berikut gejala yang terdeteksi.

Dilansir dari BBC, Angelique Coetzee, dokter pertama penemu kasus Covid-19 Omicron di Afrika Selatan berpendapat ada perbedaan gejala atau ciri-ciri Covid-19 Omicron dengan kasus sebelumnya termasuk varian Delta.

Menurut Angelique Coetzee, gejala Covid-19 Omicron yang terjadi pada pasien di Afrika Selatan meliputi

  • Rasa capek selama satu atau dua hari
  • Sakit kepala
  • Badan sakit
  • Tenggorokan serak, tapi tidak batuk-batuk
  • Tidak kehilangan kemampuan indra penciuman (anosmia).

Sementara itu, gejala Covid-19 Omicron menurut hasil penelitian ZOE COVID Study hampir mirip dengan pendapat Angelique. Dalam publikasi penelitian 16 Desember 2021, ZOE COVID Study menemukan sejumlah gejala Covid-19 Omicron yang kini banyak terjadi di Inggris.

Simak gejala Covid-19 Omicron di halaman selanjutnya




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×