kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus Covid-19 Mulai Naik, Pakar Menghimbau Pemerintah Ambil Kebijakan Lebih Agresif


Selasa, 29 November 2022 / 11:30 WIB
Kasus Covid-19 Mulai Naik, Pakar Menghimbau Pemerintah Ambil Kebijakan Lebih Agresif
ILUSTRASI. Petugas medis dari Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu menyuntikkan vaksin dosis keempat kepada warga lansia saat berlangsungnya vaksinasi COVID-19 di RPTRA Asoka, Jati Padang, Jakarta, Minggu (27/11/2022).ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Penasihat Satgas Covid 19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof.Dr.Zubairi Djoerban mengimbau kepada pemerintah agar mengambil kebijakan lebih agresif guna memastikan masyarakat mendapatkan booster.

"Indonesia harus berhati-hati dan bersikap hadapi peningkatan kasus Covid-19 dan kematian, ke depan. Perlu kebijakan lebih agresif lagi untuk memastikan masyarakat, terutama lansia mendapatkan booster. Apapun variannya, kuncinya itu tetap masker, vaksinasi, dan zero covid strategy," ujar pendiri Yayasan Lupus Indonesia (YLI) itu.

Lalu peneliti keamanan dan ketahanan kesehatan global, Dicky Budiman menilai pemerintah terlalu abai dengan mutasi Covid-19 yang masih terus terjadi. Hal ini membuat kasus Covid-19 kembali meningkat mencapai 5.000 kasus per hari.

"Kalau abai jelas terlihat, dari komunikasi yang terlalu optimis tapi kurang membangun kewaspadaan. Termasuk kurangnya ketersediaan vaksin booster. Pemerintah harus lebih tegas menerapkan protokol kesehatan di masyarakat. Laju vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster juga harus terus dipercepat," ujarnya.

Baca Juga: Meski Demonstrasi Pecah di China, Beijing akan Pertahankan Kebijakan Nol-Covid-19?

Adapun guna mencegah penularan, Dicky mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, mencuci tangan, memakai masker, hingga menjaga jarak.

Kemudian, dia menilai, pengaturan bekerja dari rumah (WFH) dan bekerja dari kantor (WFO) perlu dilakukan. Adapun sisanya adalah tanggung jawab pemerintah, meliputi deteksi dini dan menyipkan vaksin.

Sebagaimana diketahui, kasus Covid-19 kembali mengalami peningkatan sejak Oktober 2022 imbas subvarian Omicron XBB, XBB.1, dan BQ.1. Setelah beberapa bulan landai, belakangan, kasus harian Covid-19 di Tanah Air kembali melonjak melewati angka 5.000, bahkan 8.000 kasus.

Data terbaru Satgas Covid-19 yang dirilis pada Kamis (24/11) memperlihatkan terjadi penambahan 7.110 kasus virus corona dalam sehari. Pada periode yang sama, ada 41 kasus kematian dan 7.669 pasien sembuh.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin bahkan memperkirakan peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia akan memuncak dalam waktu dekat setelah perlahan naik kembali sejak 25 Oktober.

"Sekarang kasus Covid-19 sudah lebih tinggi, sudah di atas 60 persen. Jadi saya rasa, sebentar lagi pasti akan sampai puncak," kata Budi Gunadi Sadikin usai konferensi pers Indonesia Memanggil Dokter Spesialis di Gedung Kemenkes RI, Jumat (18/11).

Merespons ini, Budi mengimbau masyarakat agar selalu menggunakan masker, baik di dalam ruangan maupun saat berkerumun. Dia juga mengingatkan warga untuk segera vaksinasi dosis ketiga atau vaksinasi booster.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×