kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus Covid-19 Melandai, Risiko Kematian Tertinggi Masih Intai Kelompok Pasien Ini


Rabu, 02 Maret 2022 / 13:59 WIB
Kasus Covid-19 Melandai, Risiko Kematian Tertinggi Masih Intai Kelompok Pasien Ini
ILUSTRASI. Sejumlah petugas mengusung peti jenazah pasien Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta, Kamis (10/2/2022). Kasus Covid-19 di Indonesia melandai, tapi risiko kematian tertinggi masih mengintai kelompok pasien tertentu. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus Covid-19 di Indonesia mulai melandai. Tapi, data menunjukkan, angka kematian masih tinggi dan risiko tertinggi terjadi pada kelompok masyarakat tertentu.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), total ada 5.013 pasien Covid-19 yang meninggal sepanjang 21 Januari-26 Februari 2022 lalu.

"Secara agregat, kita bisa melihat penanganan pandemi secara nasional membaik karena provinsi dengan kota-kota besar padat penduduk sudah melewati puncak kasus dalam waktu yang cukup konsisten," kata Siti Nadia Tarmizi, juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes.

"Kita juga mencatat rekor angka kesembuhan harian tertinggi sejak awal pandemi diumumkan, sebesar 61.361 (pada 25 Februari), melewati rekor sebelumnya pada 6 Agustus 2021 yang sempat menyentuh angka 48.832," ujar dia dalam konferensi pers, Selasa (1/3).

Namun demikian, angka kematian akibat Covid-19 masih tinggi. Dan, data menunjukkan, risiko kematian tertinggi masih terjadi pada pasien yang belum menerima vaksinasi lengkap, lansia, dan memiliki komorbid. 

Baca Juga: Kasus Hampir 100% Omicron, Kenali 6 Ciri-Ciri Gejala Varian Ini Mengacu Data Kemenkes

"Hingga Sabtu (26/2), dari 5.013 pasien yang meninggal akibat Covid-19, 69% belum divaksinasi lengkap, 57% di antara pasien meninggal tersebut adalah lansia dan 45% memiliki komorbid," ungkap Nadia.

Untuk menekan angka kematian, Kemenkes terus meningkatkan dan memperluas layanan kesehatan serta mempercepat laju vaksinasi. 

Memberikan vaksinasi lengkap hingga booster adalah upaya agar pertahanan terhadap Covid-19 menjadi lebih tinggi, terutama bagi lansia, pasien dengan komorbid, dan anak-anak terhadap risiko bergejala berat hingga kematian.

Untuk vaksinasi booster, kini sudah dapat diberikan kepada seluruh masyarakat yang berusia di atas 18 tahun, dan telah menerima dosis primer minimal tiga bulan sebelumnya. 

Pemerintah juga menambah regimen vaksin booster, yakni Sinopharm. Dengan begitu, ada 6 jenis regimen vaksin booster yang digunakan di Indonesia: Sinovac, Astrazeneca, Pfizer, Moderna, Janssen (J&J), dan Sinopharm.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×