kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Covid-19 24 Februari 2022 tambah 57.426, Tapi Ada Kabar Baik


Jumat, 25 Februari 2022 / 06:56 WIB
Kasus Covid-19 24 Februari 2022 tambah 57.426, Tapi Ada Kabar Baik
ILUSTRASI. Kasus Covid-19 24 Februari 2022 tambah 57.426, Tapi Ada Kabar Baik


Sumber: covid19.go.id,Kementerian Kesehatan RI | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Penambahan kasus Covid-19 di Indonesia hingga 24 Februari 2022 masih tinggi. Namun Kementerian Kesehatan (Kemkes) mencatat ada kabar baik dalam pengendalian kasus Covid-19 yang belakangan melonjak setelah masuknya virus corona varian Omicron.

Satgas Penanganan Covid-19 mengumumkan ada tambahan 57.426 kasus baru infeksi virus corona pada 24 Februari 2022. Dengan demikian, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia per 24 Februari 2022 sebanyak 5.408.328 kasus sejak pandemi corona dimulai Maret 2022.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus positif Covid-19 hingga 24 Februari 2022 bertambah 42.518 orang sehingga menjadi sebanyak 4.674.873 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat kasus positif Covid-19 hingga 24 Februari 2022 di Indonesia bertambah 317 orang menjadi sebanyak 147.342 orang.

Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia hingga 24 Februari 2022 mencapai 586.113 kasus, bertambah 14.591 kasus dibanding sehari sebelumnya.

Penambahan kasus positif Covid-19 pada 24 Februari 2022 berkurang sedikit dari sehari sebelumnya. Pada 23 Februari 2022, ada tambahan 61.488 kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Kemenkes menyatakan penambahan kasus Covid-19 di Indonesia yang tinggi lantaran virus corona varian Omicron. Meski secara nasional jumlah kasus Covid-19 bertambah banyak, tapi mulai terjadi penurunan di sejumlah daerah.

Baca Juga: Badan Greges, Waspada Mungkin Gejala Covid-19 Omicron

Tren penurunan kasus konfirmasi Covid-19 di 10 provinsi terus terjadi hingga Rabu (23/2). Terdapat 6 provinsi yang kasus Covid-19 turun setelah sempat melewati jumlah kasus harian pada gelombang Delta, seperti DKI Jakarta, Banten, Bali, Maluku, Papua dan NTB.

Sementara itu 4 Provinsi masuk fase pelandaian kasus Covid-19 per Rabu (23/2), setelah sebelumnya menyamai atau bahkan melebihi kasus Delta. Keempat Provinsi dengan kasus Covid-19 harian melandai adalah, Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, serta Papua Barat.

Tren penurunan kasus Covid-19 harian ini juga diikuti dengan tren penurunan positivity rate dalam seminggu terakhir. Hingga Rabu (23/2) DKI Jakarta, Banten, Bali, NTB, Maluku, dan Papua menunjukkan tren penurunan postivity rate. Sedangkan Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Papua Barat tercatat mengalami pelandaian positivity rate.

Catatan lain yang juga sangat membangun optimisme, hingga Kamis (24/2), jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit masih terkendali dengan sangat baik tanpa mengalami peningkatan. Keterisian tempat tidur isolasi maupun intensif Covid-19 masih terus bertahan di posisi 38% sejak Minggu (20/2).

''Hingga Rabu (23/2), jumlah kejadian rawat inap RS untuk pasien Covid-19 per minggunya berada di 9,02/100.000 penduduk. Angka ini masih sangat memadai dibanding puncak perawatan pasien saat gelombang Delta 17 Juli 2021 lalu yang mencapai 33,69/100.000 penduduk,'' kata Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dikutip dari situs Kemenkes.

Selain itu, tren rasio kematian (case fatality rate/CFR) mingguan per 22 Februari lalu juga mengalami penurunan 6,61% dari minggu sebelumnya. CFR nasional per minggunya kini berada di posisi 2,85. Kasus kematian per 23 Februari di posisi 227 per hari, jauh lebih sedikit dibandingkan puncak kematian pada gelombang Delta 27 Juli 2021 lalu yang mencatat hingga 2.069 kematian per harinya.

''Upaya-upaya penanganan dan pencegahan Covid-19 yang dilakukan pemerintah adalah untuk menekan risiko kematian bagi penduduk akibat infeksi COVID-19. Tidak hanya menjaga ketahanan fasilitas pelayanan kesehatan, kita juga terus memperluas dan mempercepat cakupan vaksinasi nasional untuk melindungi kelompok rentan,'' ujar dr. Nadia.

Hingga 24 Februari pukul 18.00 WIB, vaksinasi dosis 1 sudah diberikan ke 190.451.216 (91,45%) penduduk dan vaksinasi dosis 2 sudah diberikan ke 143.032.523 (68,68%) penduduk. Sementara itu vaksinasi dosis 3 atau booster sudah diberikan ke 9.460.949 (4,54%) penduduk. Data terbaru dari Kemenkes menunjukkan vaksinasi dosis lengkap mengurangi risiko kematian hingga 67%. Sementara itu vaksinasi booster mengurangi risiko kematian hingga 91%.

Hingga 19 Februari 2022, dari 2.484 pasien yang meninggal akibat Covid-19 73% belum divaksinasi lengkap. 53% di antara pasien meninggal tersebut adalah lansia dan 46% memiliki komorbid.

''Dari data yang sudah dikaji hingga 19 Februari lalu, risiko kematian tertinggi masih terjadi pada pasien yang belum menerima vaksinasi lengkap, lansia, dan yang memiliki komorbid. Komorbid terbanyak yang ditemukan di pasien meninggal adalah diabetes melitus dan bahkan 21% pasien memiliki komorbid lebih dari satu,'' ungkap dr. Nadia.

Meski vaksinasi lengkap maupun bagi yang sudah mendapatkan booster, masyarakat tetap diimbau untuk sama-sama memperketat protokol kesehatan selama periode Omicron ini. Hal ini demi memperkecil peluang terpapar dan terinfeksi Covid-19 varian Omicron, sekaligus mengurangi risiko dirawat di rumah sakit akibat Covid-19.

Itulah perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia hingga 24 Februari 2022. Tetap patuhi protokol kesehatan karena penularan kasus Covid-19 masih tinggi.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×